REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama beberapa dekade, pemerintah menyimpan file tentang teori konspirasi kematian Kurt Cobain. Dalam sebulan terakhir, Kurt Cobain dan Nirvana kembali menjadi berita utama.
Pasalnya, 5 April menjadi menandai peringatan 27 tahun kematian Cobain, NFT dari pemotretan terakhir Cobain dipasarkan. Nirvana sebagai kelompok yang terkena gugatan pelanggaran hak cipta atas dugaan penggunaan yang tidak sah dari ilustrasi 1949 di merchandise mereka.
Dilansir dari rollingstone, Kamis (13/5), seperti yang diumumkan pekan ini, enam helai rambut Cobain yang dipotong pada 1989, akan menjadi bagian dari lelang memorabilia. Saat ini muncul file FBI tentang Cobain. Secara berkala, Biro Investigasi Federal mempublikasikan beberapa arsipnya tentang politisi, penghibur, dan nama-nama ‘cetak tebal’ lainnya.
Diam-diam pada bulan lalu (karena alasan yang tidak bisa dikomentari oleh Biro) FBI mencabut arsipnya tentang Cobain, dan membuatnya tersedia untuk bisa dibaca publik pertama kalinya. Tak lama setelah itu, FBI melakukan hal yang sama pada dokumen lainnya, yakni tentang mendiang bos mafia Vito Genovese.
Hanya 10 halaman, filenya ramping tapi menarik. Bagian tengahnya adalah dua huruf, dikirim dari nama yang telah disunting, yang mendesak Biro untuk menyelidiki kematian Cobain 1994 sebagai pembunuhan, bukan bunuh diri. “Jutaan penggemar di seluruh dunia ingin melihat ketidakkonsistenan seputar kematian Cobain yang harus diselesaikan untuk selamanya,” bunyi salah satu surat dalam file, diketik dari September 2003.
Surat itu juga mengutip dokumen Kurt & Courtney sutradara Nick Broomfield sebagai contoh dari skeptisisme serupa. Surat lainnya, juga dari penulis yang diblokir tetapi ditulis dengan tangan, bertanggal 2007.
"Polisi yang menangani kasus ini tidak pernah serius dalam me0nyelidikinya sebagai pembunuhan, tetapi sejak awal bersikeras bahwa itu adalah bunuh diri," bunyi surat tersebut.
“Ini paling menggangguku karena pembunuhnya masih di luar sana,” bunyi surat itu lebih lanjut.
Penulis juga mengutip apa yang disebut bukti (tidak ada sidik jari pada pistol yang seharusnya dia gunakan sendiri) dan mengklaim bahwa dalam catatan Cobain, dia tidak menyebutkan apa pun tentang keinginan untuk mati. Namun, kecuali pada bagian yang dengan tulisan tangan berbeda dan tampaknya baru ditambahkan di akhir. Tanggapan FBI terhadap surat-surat yang dikirim dari berbagai pejabat di Biro menyebutkan, kata-katanya hampir identik dan juga terdapat dalam file tersebut.
"Kami menghargai keprihatinan kalian bahwa Cobain mungkin menjadi korban pembunuhan," kata salah satu pejabat Biro.
“Namun, sebagian besar investigasi pembunuhan umumnya berada dalam yurisdiksi otoritas negara bagian atau lokal,” kata balasan itu.
Ada pula fakta spesifik tentang pelanggaran hukum federal, harus ditunjukkan kepada Biro untuk terus dikejar. Namun berdasarkan surat-surat dalam file itu, mereka tidak bisa mengidentifikasi pelanggaran hukum federal dalam investigasi yurisdiksi FBI.
Juga bagian dari berkas tersebut adalah tanggapan serupa atas surat yang dikirimkan kepada Jaksa Agung Janet Reno pada 2000. Meskipun dalam kasus itu, korespondensi yang memicu tanggapan tersebut tidak disertakan.
Lebih aneh lagi, halaman yang dirilis juga menyertakan bagian dari faks Januari 1997 yang dikirim ke kantor FBI di Los Angeles dan DC (serta ke beberapa eksekutif NBC) dari Cosgrove / Meurer Productions, perusahaan dokumenter Los Angeles yang menjadi rumah lama bagi mereka.
Halaman-halaman yang dirilis tersebut mencakup ringkasan satu paragraf teori tentang kasus yang melibatkan Tom Grant, penyelidik swasta yang berbasis di Los Angeles dan mantan wakil Sheriff L.A. County. Ada kecurigaan bahwa keputusan bunuh diri adalah terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Lembar fakta mengklaim bahwa Grant telah menemukan sejumlah ketidakkonsistenan, termasuk pertanyaan tentang dugaan catatan bunuh diri. Menurut Grant, ini diyakini sebagai surat pensiun untuk penggemar Cobain.