Senin 12 Apr 2021 15:50 WIB

5 Trik Kurangi Asupan Karbohidrat

Karbohidrat seringkali dianggap 'musuh' saat menurunkan berat badan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Karbohidrat seringkali dianggap 'musuh' saat menurunkan berat badan.
Foto:

Tambah Lemak

Studi dalam jurnal Nature mengungkapkan bahwa kombinasi karbohidrat dengan lemak dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu menurunkan asupan kalori secara keseluruhan. Akan tetapi, tak semua jenis lemak bisa memberikan manfaat ini.

Lemak yang sebaiknya dikombinasikan dengan karbohidrat adalah lemak tak jenuh tunggal. Lemak tak jenuh tunggal bisa ditemukan pada beberapa makanan, seperti minyak zaitun dan alpukat. Kombinasi karbohidrat dengan lemak jenuh, seperti yang ditemukan pada mentega, tidak memberikan manfaat ini.

Studi lain dalam Nutrition Journal juga menemukan hal serupa. Konsumsi lemak yang sehat dapat membantu menurunkan keinginan makan hingga 40 persen pada beberapa jam setelah bersantap.

 

Makan Bukan Minum

Sangat mudah untuk mendapatkan asupan karbohidrat berlebih dari minuman. Jus buah misalnya, tak hanya mengandung banyak karbohidrat tetapi juga kehilangan serat dari buah yang memberikan rasa kenyang. Mengonsumsi buah utuh jauh lebih baik dibandingkan mengonsumsi jenis buah yang sama dalam bentuk jus.

Studi yang dilakukan Harvard School of Public Health mengungkapkan bahwa konsumsi satu porsi atau lebih jus buah per hari dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 21 persen. Studi lain dalam jurnal Nature menemukan bahwa karbohidrat dalam bentuk cair memiliki tingkat mengenyangkan 17 persen lebih rendah dibandingkan karbohidrat padat.

 

Tunggu Hingga Makan Malam

Studi dalam jurnal Obesity melibatkan partisipan laki-laki yang sedang menjalani pola makan identik untuk menurunkan berat badan. Mereka lalu dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi karbohidrat mereka tanpa aturan waktu sepanjang hari. Sedangkan kelompok kedua mengonsumsi sebagian besar karbohidrat mereka di malam hari saat makan malam.

Hasil studi menunjukkan bahwa kelompok kedua berhasil menurunkan lemak tubuh 27 persen lebih banyak. Mereka pun merasa lebih kenyang 13,7 persen dibandingkan kelompok pertama. Tak hanya itu, penanda inflamasi pada kelompok kedua ini mengalami penurunan 27,8 persen, sedangkan kelompok lainnya hanya 5,8 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement