REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Savitri, seorang putri dari kerajaan Mandraka menjalankan sebuah tradisi, yang dilakukan juga oleh ibunya, yaitu dengan pergi berkelana mencari seorang suami. Setelah melakukan perjalanan jauh dan menemui sekian banyak calon, pilihan Savitri jatuh pada Setiawan.
Para penujum atau peramal kerajaan Mandraka memberi ramalan bahwa Setiawan berumur pendek. Savitri tidak peduli dengan ramalan tersebut, dan menikah dengan Setiawan. Tapi ternyata benar, kebahagiaan mereka tak bertahan lama, nyawa Setiawan direnggut oleh Batara Yamadipati. Savitri tidak putus asa, walau terkesan pasrah, dia terus mengikuti Batara Yamadipati. Kemanapun sang Batara pergi, Savitri setia membuntuti. Apa akal Savitri untuk mendapatkan kembali Setiawan?
Demikianlah sinopsis dari lakon bertajuk “Savitri” dari Teater Koma. Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, lakon yang juga saga dari Mahabarata ini bisa dinikmati secara virtual melalui kanal YouTube Teater Koma, mulai Kamis (25/3) pukul 19.30 WIB hingga Rabu (31/3) pukul 23.59 WIB.
Selama kurang lebih 120 menit, penikmat seni dapat menyaksikan kisah kesetiaan putri dari Raja Mandraka, Savitri. Sutradara dan penulis naskah dalam lakon “Savitri”, Nano Riantiarno menjelaskan bahwa Savitri merupakan kisah tentang kesetiaan dan kesabaran cinta, ketika berhadapan dengan maut. Lakon ini diproduksi di gedung pertunjukan, tanpa disaksikan secara langsung oleh para penikmat seni.
“Tentu terasa berbeda, jika biasanya kami dapat berhadapan dan mendengar langsung gelak tawa para penikmat seni, kali ini, kami mengandalkan teknologi yang ada, untuk dapat menghibur para penikmat seni. Karena, apapun situasi serta kondisinya, kami akan selalu berjuang dan berkarya. Suguhan ini merupakan wujud semangat kami dalam terus berkarya tanpa mengenal titik, selalu koma,” kata Riantiarno pada Rabu (24/3).
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengatakan bahwa lakon “Savitri” merupakan satu dari lima kegiatan virtual dalam Festival 44 yang dilaksanakan mulai bulan Maret hingga Juni 2021, dalam rangka merayakan HUT Teater Koma yang ke-44, tepatnya pada 1 Maret 2021 kemarin.
“Selama 44 tahun, Teater Koma telah menghibur dan menambah wawasan berbagai generasi di Indonesia. Kini, dengan perkembangan teknologi yang ada, Teater Koma dapat menyuguhkan hiburan bagi para penikmat seni dari berbagai daerah di Indonesia. Semoga suguhan ini dapat menghibur, menambah wawasan, serta melahirkan generasi baru penikmat seni,” kata Renitasari.
Lakon "Savitri" dimeriahkan oleh penampilan dari Budi Ros, Rangga Riantiarno, Sekar Dewantari, Suntea Sisca, Angga Yasti, Andhini Puteri, Dick Perthino, Hengky Gunawan, Febri Siregar, dan Lutfi Ardiansyah. Tata busana Rima Ananda bersama tata rias dan rambut garapan Subarkah Hadisarjana akan berpadu dengan tata gerak Sir Ilham Jambak serta tata multimedia Deden Bulqini dan tata cahaya besutan Mamed Slasov.
Diiringi dengan musik dari Fero A. Stefanus serta tata suara dari Matt Pallo. Semua didukung oleh Manager Panggung Sari Madjid Prianggoro, Pengarah Teknik Tinton Prianggoro, Skenografi dari Idries Pulungan, serta Pimpinan Produksi Ratna Riantiarno, di bawah arahan Co-Sutradara Ohan Adiputra, sutradara video Rasapta Candrika dan Sutradara Nano Riantiarno.
FESTIVAL 44 merupakan festival yang diselenggarakan dalam rangka merayakan HUT ke-44 Teater Koma yang jatuh pada tanggal 1 Maret 2021 kemarin. Festival yang dilangsungkan secara virtual, dan diselenggarakan selama empat bulan dari bulan Maret hingga bulan Juli 2021 menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti #NontonTeaterKomaDiRumah, #SAVITRI, #TeaterKoma X KaryaKarsa, #TeaterKomaPentasDiSanggar, dan #MonologTeaterKoma.