Selasa 23 Mar 2021 20:06 WIB

Ada Varian Baru Mutasi Corona, Ini Tanggapan Ahli

Mutasi virus corona ditemukan di Prancis dengan nama 'le variant breton'.

Mutasi virus corona ditemukan di Prancis dengan nama 'le variant breton' (Foto: ilustrasi)
Foto:

Ketidakmampuan untuk secara akurat mendiagnosis orang yang terinfeksi, memunculkan dugaan PCR tak akan lagi ampuh mendeteksi COVID-19 termasuk pada seseorang yang mengalami gejala. Walau begitu, salah satu perusahaan diagnosa Eropa, Novacyt Group, mengumumkan tes PCR-nya berhasil mendeteksi varian baru.

"Sekarang tentu PCR masih gold standard, dan belum perlu modifikasi apa-apa. Ini laporan awal tentang perkembangan yang ada, kita lihat dulu bagaimana perkembangannya nanti," kata Tjandra.

"Tentu kita belum tahu bagaimana perkembangan mutasi 'le variant breton' ini selanjutnya, tetapi kalau memang nantinya keampuhan tes PCR jadi benar-benar terganggu maka tentu dunia akan menghadapi babak baru dan tantangan cukup berat untuk mendiagnosis COVID-19," imbuh dia.

Selain itu, masyarakat diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan yakni mengenakan masker, mencuci tangan rutin, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Hal ini untuk menghindari tertular dan sakit COVID-19 sekaligus menekan penularan di masyarakat sehingga kemungkinan terjadinya mutasi juga bisa ditekan.

Tjandra juga menyarankan, surveilans atau pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi COVID-19 secara ketat untuk mendeteksi keadaan-keadaan khusus yang mungkin berhubungan dengan mutasi."Misalnya orang yang sudah divaksin dan lalu tetap sakit, atau sakit berat pada usia muda tanpa komorbid, terjadinya cluster berat, dan lainnya," kata Tjandra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement