Selasa 09 Mar 2021 21:38 WIB

Sulit Tidur? Coba Teknik Bernapas 4-7-8

Kesulitan untuk tidur tentu akan memberikan perasaan tak nyaman.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Kesulitan untuk tidur tentu akan memberikan perasaan tak nyaman.
Foto: www.freepik.com
Kesulitan untuk tidur tentu akan memberikan perasaan tak nyaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesulitan untuk tidur tentu akan memberikan perasaan tak nyaman, terlebih bila ada hal penting yang perlu dilakukan di keesokan paginya. Dalam situasi seperti ini, teknik bernapas 4-7-8 patut dicoba untuk mempermudah tidur.

Teknik bernapas 4-7-8 ini diperkenalkan oleh Dokter Jo melalui kanal Youtube resminya AskDoctorJo. Dokter terapi fisik sekaligus terapis fisik berlisensi ini mengatakan teknik bernapas 4-7-8 dapat membantu seseorang untuk tidur dengan cepat dan baik.

Baca Juga

Teknik 4-7-8 ini terdiri dari menarik napas selama empat detik, menahan napas selama tujuh detik, dan menghembuskan napas selama delapan detik. Teknik ini sebaiknya dipraktikkan sambil berbaring di atas tempat tidur.

Setiap orang mungkin memiliki kebiasaan yang berbeda saat tidur. Sebagian mungkin terbiasa tidur menyamping, atau bahkan tengkurap. Namun untuk mendapatkan manfaat optimal, teknik bernapas 4-7-8 sebaiknya dilakukan dalam posisi telentang.

Saat menarik napas, lakukan dengan lembut dan normal melalui hidung. Setelah menahan napas selama tujuh detik, napas yang sudah ditahan perlu dihembuskan.

Saat menghembuskan napas, majukan bibir dan hembuskan napas dari mulut seakan sedang membuat suara hembusan angin. Menghembuskan napas selama delapan detik memang cukup lama, sebagian orang mungkin tidak bisa sampai delapan detik pada percobaan awal.

"Tapi semakin sering Anda lakukan, Anda akan mampu mencapainya," ujar Dokter Jo, seperti dilansir Men's Health, Selasa (9/3).

Di tahap awal, teknik bernapas 4-7-8 mungkin cukup diulang sebanyak dua hingga empat kali saja sebelum tidur. Namun bila sudah banyak mencoba dan latihan, teknik bernapas 4-7-8 bisa diulang hingga delapan kali.

"Diperlukan latihan pada awalnya, terus latih itu, pastikan Anda dalam kondisi aman dan nyaman saat melakukannya," tukas Dokter Jo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement