Selasa 09 Mar 2021 17:06 WIB

Sakit Kepala Kronis Banyak Dikeluhkan Selama Pandemi

Keluhan sakit kepala tak hanya datang dari pasien Covid-19, tetapi juga non-Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Keluhan sakit kepala tak hanya datang dari pasien Covid-19, tetapi juga non Covid-19.
Foto:

Selain Covid-19 dan kesehatan mental, peningkatan keluhan sakit kepala pada masa pandemi Covid-19 juga dinilai berkaitan dengan ketegangan mata. Alasannya, banyak orang yang kini bekerja dan melakukan berbagai aktivitas secara daring melalui gawai, baik itu ponsel pintar maupun komputer atau laptop.

Hal ini membuat orang-orang semakin lama menghabiskan waktu menatap layar. Paparan cahaya biru dari perangkat elektronik bisa mengganggu pola tidur, menyebabkan pandangan mata menjadi buram sementara, dan membuat mata terasa kering atau gatal.

Dokter spesalis mata menyebut, paparan sinar biru berlebihan ini sebagai computer vision syndrome atau sindrom penglihatan komputer. Insomnia dan ketegangan mata yang muncul akibat dipicu kondisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya sakit kepala atau perburukan sakit kepala.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola gejala sakit kepala kronis. Salah satunya adalah memperbaiki pola tidur dan pola makan serta menjaga kadar gula darah tetap sehat. Cara ini turut membantu menghindari munculnya sakit kepala akibat kelelahan atau lapar.

Selain itu, biasakan untuk mengambil jeda istirahat dari komputer secara rutin agar mata tidak cepat lelah. Penggunaan kacamata yang dapat menghalau paparan cahaya biru juga dinilai dapat membantu.

Beragam faktor pemicu stres mungkin tak bisa benar-benar dihindari pada masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dibutuhkan juga strategi pengelolaan stres dan kecemasan yang baik agar kondisi tersebut tidak sampai memicu sakit kepala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement