VIVA – Film Balada si Roy telah menyelesaikan pengambilan gambar. Proses produksi telah digarap sejak awal 2021. Kini film yang diadaptasi dari novel karya Gol A Gong tersebut siap ditayangkan.
Syuting di tengah pandemi yang masih berlangsung buat mereka menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Syuting dilakukan di beberapa tempat, diantaranya, Banten dan Lampung.
Lantas akan seperti apa kisah Balada Si Roy dan siapa saja pemain yang terlibat di sana? Baca halaman ini selanjutnya.
Wilson Cuaca, Managing Partner East Ventures berharap film ini bisa menginspirasi kaum muda. Akan ada banyak hal yang bisa dipetik hikmahnya oleh film yang rencananya akan tayang akhir 2021 tersebut.
"Di setiap generasi, selalu ada sebuah buku yang menginspirasi pemikiran remaja di zaman itu. Balada Si Roy dari Gol A Gong bercerita tentang kehilangan, ketidaksempurnaan, ketegaran dan penemuan jati diri. Semoga dengan dihidupkannya lagi karakter si Roy, film ini dapat memberikan nilai-nilai positif kepada para penonton, seperti pengalaman saya saat membaca buku ini di tahun '90an," kata Wilison Cuaca dalam keterangan media yang diterima VIVA baru-baru ini.
Film ini disutradarai oleh Fajar Nugros dan diproduksi oleh Susanti Dewi. Pemeran utama dalam film tersebut yaitu Roy diperankan oleh Abidzar Al-ghifari. Kemudian, ada Ani yang diperankan oleh Febby Rastanty dan Dullah yang diperankan oleh Bio One.
Sinema Balada Si Roy berkisah tentang Roy, seorang laki-laki yang dibesarkan oleh orang tua tunggal. Ibunya membesarkannya di Bandung dengan kenangan akan ayahnya yang tewas di Gunung Kerinci.
Dia kecewa karena tumbuh saat sang ibu membawanya pindah ke Serang. Roy yang senang memakai celana dan jaket jeans, bersama Joe, anjing warisan ayahnya, mencoba menikmati kehidupan Serang.
Sayang kehadirannya di tempat baru yang tanpa permisi, menabrak berbagai tatanan. Peristiwa demi peristiwa terjadi, membangkitkan perlawanan pada diri Roy, lewat pena maupun kepal tangan.
Semakin melawan, semakin dia tahu nilai-nilai yang diperjuangkan ayahnya. Kini bagi Roy, semua orang setara dan tidak ada yang pantas direndahkan.