Disisi lain, Fouz Ghannamil, seorang pelatih kebugaran, mengatakan kepada Arab News bahwa diet tersebut tampaknya berhasil bagi banyak orang.
"Itu bagus, tapi pendapat saya sendiri adalah bahwa tubuh manusia membutuhkan lebih banyak nutrisi daripada hanya lemak dan karbohidrat dalam dosis yang sangat kecil,” kata dia.
“(Keto) ini memiliki porsi tinggi protein yang baik, tetapi sumber lemak, tidak peduli seberapa baik mereka, terlalu banyak. Lebih baik menurut saya porsi lemak dan karbohidrat seimbang,” sambung dia.
Ghannamil menyarankan alternatif yang lebih baik bagi orang yang ingin menurunkan berat badan, yaitu 80 persen makanan sehat dan 20 persen makanan cepat saji. Karena secara alami, pikiran akan menginginkan junk food yang mengandung banyak lemak, namun tubuh Anda dapat menggunakannya sebagai sumber energi, kata dia.
Dia memperingatkan orang-orang yang mempertimbangkan pola makan baru untuk tetap berpegang pada piramida nutrisi seimbang yang mengandung semua yang mereka butuhkan, Protein, karbohidrat, dan lemak. Dia menambahkan bahwa orang harus menghindari diet hanya berdasarkan angka pada timbangan.
Idrees, di sisi lain, mengusulkan diet Mediterania sebagai alternatif yang lebih sederhana untuk diet keto, dengan mengatakan bahwa diet tersebut memiliki keseimbangan yang baik antara makanan laut dan sumber protein lain, susu dalam porsi sedang dan asupan daging merah yang terbatas.