Selasa 16 Feb 2021 04:12 WIB

Kurang Tidur Bisa Ganggu Kesehatan Mental Remaja

Tanpa tidur cukup remaja akan kurang mampu menghadapi pemicu stres.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tidur cukup merupakan kunci kesehatan mental dan fisik.
Foto:

Ia menambahkan jika tidur turun menjadi kurang dari enam jam semalam, penelitian menunjukkan remaja dua kali lebih mungkin terlibat dalam perilaku berisiko seperti mengemudi yang berbahaya, penggunaan alkohol atau tembakau, perilaku seksual berisiko dan aktivitas agresif atau berbahaya lainnya.

Di Australia, hampir satu dari tujuh anak dan remaja usia empat sampai 17 tahun akan mengalami gangguan kesehatan mental. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan setengah dari semua kondisi kesehatan mental dimulai pada usia 14 tahun, kebanyakan kasus tidak terdeteksi dan tidak diobati.

Rekan peneliti, Dr Centofanti mengatakan meskipun banyak faktor yang berkontribusi pada waktu tidur remaja yang lebih larut, teknologi adalah salah satu penyebab terbesar.

"Remaja menghabiskan banyak waktu di perangkat, baik itu mengirim pesan kepada teman, bermain game atau menonton video menggunakan teknologi hingga larut malam adalah salah satu gangguan tidur yang baik yang paling umum.  Penggunaan teknologi yang berlebihan juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental yang cenderung meningkatkan kecemasan, ”kata dia.

Penggunaan teknologi tidak hanya dapat membuat merasa cemas dan terjaga tetapi cahaya biru yang dipancarkan dari teknologi menghambat produksi hormon tidur melatonin untuk menunda mulainya tidur secara alami.  Ini bermasalah karena remaja sudah memiliki kecenderungan biologis untuk bergadang dan tidur nyenyak.

 “Untuk membuat perbedaan nyata pada kesehatan mental remaja, baik orang tua maupun praktisi medis harus memahami bagaimana tidur dapat memengaruhi kesehatan mental pada remaja,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement