Senin 08 Feb 2021 17:41 WIB

Ini Mengapa Nama Nobita Jadi Salah Satu Tokoh Utama Doraemon

Penggemar Doraemon pernah mempertanyakan asal-usul nama Nobita sebagai tokoh utama.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Penggemar Doraemon pernah mempertanyakan asal-usul nama Nobita sebagai tokoh utama.
Foto: Istimewa
Penggemar Doraemon pernah mempertanyakan asal-usul nama Nobita sebagai tokoh utama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar kisah Doraemon mungkin pernah bertanya-tanya mengenai asal-usul nama salah satu tokoh utamanya, Nobita Nobi. Pertanyaan itu bakal terjawab dalam film layar lebar Stand by Me Doraemon 2.

Tayangan animasi tersebut hadir di bioskop CGV Indonesia mulai 19 Februari 2021. Mengaplikasikan teknologi grafika komputer tiga dimensi (3DCG), film tentang persahabatan Doraemon dan Nobita itu kian seru disimak.

Baca Juga

Kisahnya melanjutkan Stand by Me Doraemon yang tayang pada 2014. Sinema besutan CBI pictures yang saat itu menggunakan nama Jive Entertainment menjadi fenomenal dan tercatat sebagai film box office di Indonesia.

Stand by Me Doraemon 2 tetap menyoroti persahabatan Nobita dan Doraemon, dengan fokus berbeda. Bermula dengan Nobita yang menemukan mainan masa kecilnya, boneka beruang pemberian mendiang nenek tercinta.

Hal tersebut membuat Nobita teringat kenangan mengharukan, lantas mengajak Doraemon mengunjungi Nenek di masa lampau. Dengan menggunakan mesin waktu, mereka pun berangkat ke masa beberapa tahun silam.

Petualangan mereka juga berkesinambungan dengan kisah Nobita di masa depan serta cerita Nobita dengan keluarganya. Ada berbagai adegan yang menunjukkan bagaimana relasi Nobita dengan Shizuka, juga teman-temannya.

Penonton yang belum menyimak prekuelnya, Stand by Me Doraemon, atau menonton tapi lupa-lupa ingat, tetap bisa menonton tanpa kebingungan. Pasalnya, ada beberapa adegan kilas balik dari film pendahulu itu.

Menonton sinema adaptasi karya Fujiko F Fujio mungkin membikin pemirsa gemas dengan aneka kecerobohan Nobita dan rengekannya meminta bantuan Doraemon. Namun, justru itu yang membuat alur cerita jadi dinamis.

Sebuah adegan puncak bakal sulit membuat pemirsa menahan jatuhnya air mata. Menjadi pengingat betapa berjasanya peran orang tua, kasih sayang keluarga, juga persahabatan dan cinta dalam hidup seseorang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement