Jumat 29 Jan 2021 08:30 WIB

Kopi Sumatra Utara Bergulat di Tengah Pandemi

Penjualan kopi Sumatra Utara bergulat untuk tetap harum di tengah pandemi.

Biji kopi Sipirok dan biji kopi luwak Sipirok yang berada di etalase Sipirok Coffee

Nilai devisa ekspor kopi Sumut pada Januari-November 2020 sebesar 259,114 juta dolar AS. Pada periode sama 2019 nilainya lebih tinggi, 337.293 juta dolar AS. "Ada penurunan nilai sebesar 78,179 juta dolar AS hingga November 2020," jelas Syech Suhaimi.

Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut Saidul Alam mengatakan, penurunan volume maupun nilai ekspor kopi akibat dampak pandemi. Pandemi, terangnya, telah melanda secara global. Termasuk negara-negara importir terbesar kopi asal Sumut. Seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Republik Rakyat Cina.

Ekspor kopi Sumut memang masih berjalan. Terbanyak jenis arabika. Melalui pelabuhan Belawan sepanjang 2020, ekspor tercatat mencapai 49.031 ton dengan nilai 237,054 juta dolar AS. Namun, angka itu turun dibandingkan 2019 yang mencapai 58.674 ton atau senilai 327,580 juta dolar AS.

Saidul mengaku belum berani memprediksi ekspor kopi Sumut pada tahun 2021. Pandemi yang masih berlangsung menurutnya masih berpotensi mengganggu dunia perdagangan. Meski harapannya tetap, volume dan nilai ekspor kopi membaik kembali tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement