REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keripik kentang menjadi salah satu camilan favorit banyak orang. "Ngemil" keripik kentang sejatinya diperbolehkan untuk menyimbangkan asupan harian.
Namun terlalu banyak mencamil keripik kentang juga bisa berdampak fatal bagi kesehatan tubuh. Seperti dilansir dari laman Eat This, Rabu (20/1), berikut 7 dampak buruk dari terlalu banyak ngemil keripik kentang menurut sains.
1. Memicu hipertensi
Tidak ada yang mau mengalami tekanan darah tinggi, terutama bila itu dapat menyebabkan segudang efek kesehatan seperti demensia atau masalah jantung. Dan kadar natrium dalam keripik kentang bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Menurut Klinik Cleveland dan Sekolah Kedokteran Harvard, garam yang ditemukan dalam camilan ini secara signifikan membuat kadar natrium tubuh tidak stabil.
2. Meningkatkan risiko kanker
Anda mungkin tidak pernah menyangka bahwa satu bungkus keripik kentang favorit dapat meningkatkan risiko kanker. Menurut American Cancer Association, bahan kimia akrilamida alam makanan olahan memiliki sifat karsinogenik dan dapat menyebabkan berbagai jenis kanker. Dan kripik kentang mengandung bahan kimia tersebut.
3. Meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung
Seperti yang diketahui bersama, makanan berlemak olahan dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung. Kandungan karsinogenik akrilamida yang terdapat pada keripik kentang juga bisa memicu penyakit jantung.
Menurut Science Daily, akrilamida dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebuah studi medis tahun 2009 yang diterbitkan melalui National Library of Medicine mengkonfirmasi hasil buruk dari mengonsumsi akrilamida pada kesehatan jantung.
4. Meningkatkan risiko stroke
Saat ngemil keripik kenyang, Anda harus mengkhawatirkan lebih dari sekadar akrilamida. Menurut Griffin Health, keripik kentang jufa mengandung banyak kolesterol dan jika Anda memiliki riwayat keluarga stroke, Anda perlu menghindari camilan ini.
Menurut Mayo Clinic, timbunan lemak yang ditinggalkan oleh makanan yang mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi, menyebabkan penyumbatan di arteri yang dapat menyebabkan stroke.