Jumat 15 Jan 2021 16:17 WIB

Dr. Tirta: Perilaku Raffi Ahmad Pukulan Sangat Keras Bagi Pemerintah

Dr Tirta menyebut, dampak dari viralnya Raffi Ahmad ini lumayan parah

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Dokter Tirta.
Dokter Tirta.

VIVA – Artis Raffi Ahmad menjadi salah seorang tokoh yang mendapatkan vaksin COVID-19 pertama Raffi bersama dengan Presiden Jokowi menjalani vaksinasi Sinovac di Istana Negara pada Rabu, 13 Januari 2021.

Usai menjalani vaksin tahap pertama, Raffi justru ramai diberitakan hadir dalam sebuah pesta. Kehadiran Raffi di pesta ini pun menjadi viral di media sosial.

Klik halaman selanjutnya untuk membaca lebih banyak.

Menanggapi insiden tersebut, dr. Tirta Mandira Hudhi pun angkat bicara. Dr. Tirta menilai aksi Raffi ini justru bisa membawa dampak buruk pada kepercayaan masyarakat ke pemerintah.

Dr. Tirta menyebut, sebagai influencer vaksin, yang dilakukan Raffi Ahmad menjadi pukulan keras bagi pemerintah. Hal ini dikarenakan Raffi tertangkap kamera tak memakai masker saat hadir dan pesta digelar saat pemerintah memberlakukan PPKM.

"Dia (Raffi Ahmad) adalah figur awam yang mempunyai massa yang sangat banyak. Cuma barusan viral di Twitter bahwa ternyata dia mengadakan party, terlibat dengan pesta dan melanggar PPKM, sehingga menjadi pukulan yang sangat keras bagi pihak istana dan pemerintah serta Satgas COVID-19 karena beliau termasuk influencer vaksin," ucap dr. Tirta. Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui berita selenglapnya.

Dr. Tirta berharap agar segera ada solusi dari dampak viralnya Raffi Ahmad. Solusi ini disebut dr. Tirta agar tak menimbulkan kegaduhan baik untuk istana maupun Raffi.

Dr. Tirta menyebut, dampak dari viralnya Raffi ini lumayan parah. Salah satunya, kekecewaan masyarakat pada pemerintah yang telah memilih Raffi sebagai salah seorang influencer vaksinasi.

"Dampaknya lumayan parah. Ya, karena masyarakat cenderung akhirnya antipati kepada pemerintah. Kenapa memilih influencer yang akhirnya setelah divaksin (malah pesta) padahal vaksin ini efektif setelah dua kali (vaksin)," ungkap dr. Tirta.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement