Oleh karena itu, hasil tes negatif tidak boleh diartikan sebagai ‘pasti tidak terinfeksi’. Oleh karena itu, hasil tersebut tidak boleh digunakan sebagai indikasi bahwa itu berarti bisa mengunjungi kerabat dengan aman.
“Bertemulah di luar jika memungkinkan, dan jika bertemu di dalam ruangan, biarkan pintu dan jendela tetap terbuka untuk meningkatkan sirkulasi udara,” kata dia.
Seorang profesor epidemiologi dari University of Wisconsin-Milwauke, Amanda Simanek, mengatakan bahwa masyarakat harus berhati-hati saat menggunakan tes untuk menentukan apakah bisa mengunjungi kerabat atau tidak selama masa liburan.
"Kita harus mengetahui bahwa hasil tes negatif bukan berarti tidak memiliki virus, itu hanya berarti virus tidak dapat dideteksi saat tes. Sangat mungkin bahwa tes apa pun tidak bekerja dengan baik, memberikan rasa aman yang palsu," ujar salah seorang profesor di mikrobiologi seluler, University of Reading, Dr Simon Clarke, kepada The Sun.
Dokter dari Sekolah Farmasi, Universitas Reading Dr Al Edwards mengatakan, tes PCR sangat sensitif. Seharusnya, PCR test dapat mendeteksi apakah seseorang mengidap Covid-19 atau tidak, bahkan di hari pertama mereka mengidapnya.“Namun, tes terbaik pun tidak berarti bisa menangkap setiap orang yang terinfeksi,” kata dia.
Jika memang akan menghabiskan liburan di dalam rumah bersama keluarga, maka masyarakat perlu membuka jendela dan memanfaatkan ventilasi udara. Langkah kecil itu dapat mencegah virus beredar di ruang kedap udara dan bisa keluar dari jendela.