Selasa 15 Dec 2020 05:35 WIB

6 Makanan Ini Bisa Bantu Turunkan Risiko Kanker

Penting memilih jenis makanan yang tepat agar risiko kanker dapat ditekan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Foto: ilustrasi kanker
Foto: Pikrepo
Foto: ilustrasi kanker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang dikonsumsi dalam keseharian dapat mempengaruhi risiko penyakit kronis, salah satunya adalah beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis makanan yang tepat agar risiko ini dapat ditekan.

Setidaknya ada enam jenis makanan yang dapat membantu menurunkan risiko kanker. Berikut ini adalah keenam makanan tersebut, seperti dilansir Healthline, Senin (14/12).

Baca Juga

 

Brokoli

Brokoli diketahui mengandung sulforaphane, sebuah senyawa pada sayuran silangan yang memiliki sifat antikanker. Berdasarkan studi test-tube, sulforaphane bisa menurunkan ukuran dan jumlah sel kanker payudara hingga 75 persen. Analisis terhadap 35 studi juga menunjukkan bahwa konsumsi lebih banyak sayuran silangan berkaitan dengan penurunan risiko kanker kolon dan kolorektal.

 

Wortel

Beberapa studi telah menemukan bahkan konsumsi lebih banyak wortel berkaitan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker tertentu. Sebuah analisis terhadap lima studi tertentu menunjukkan bahwa konsumsi wortel dapat menurunkan risiko kanker lambung hingga 26 persen.

Studi lain menunjukkan bahwa konsumsi wortel berkaitan dengan risiko kanker prostat sebesar 18 persen. Ada pula studi yang menunjukkan bahwa perokok yang tidak mengonsumsi wortel memiliki risiko tiga kali lipat lebih besar terhadap kanker paru dibandingkan orang yang mengonsumsi wortel lebih dari sekali per minggu.

 

Kayu Manis

Kayu manis dikenal memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk menurunkan kadar gula darah dan meringankan inflamasi. Studi test-tube menunjukkan bahwa ekstrak kayu manis dapat menurunkan penyebaran sel kanker dan mendorong kematian sel tersebut.

Studi test-tube lain menunjukkan bahwa minyak esensial kayu manis dapat menekan pertumbuhan sel kanker kepala dan leher. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa ekstrak kayu manis dapat mendorong kematian sel pada sel tumor dan menurunkan pertumbuhan serta penyebaran tumor. Akan tetapi, studi lebih lanjut pada manusia masih dibutuhkan.

photo

Minyak Zaitun

Minyak zaitun dikenal kaya akan berbagai manfaat menyehatkan. Ulasan terhadap 19 studi menunjukkan bahwa orang-orang yang banyak mengonsumsi minyak zaitun memiliki risiko kanker payudara dan kanker saluran pencernaan yang lebih rendah dibandingkan orang-orang yang sedikit mengonsumsi minyak zaitun.

Studi di 28 negara juga menunjukkan bahwa area dengan tingkat konsumsi minyak zaitun yang lebih tinggi memiliki kasus kanker kolorektal yang lebih rendah. Studi-studi ini menemukan adanya hubungan di antara konsumsi minyak zaitun dan penurunan risiko kanker, akan tetapi studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui dampak langsung dari minyak zaitun terhadap risiko kanker.

 

Kunyit

Rempah ini dikenal kaya akna beragam manfaat kesehatan. Kandungan bahan aktif bernama kurkumin di dalam jahe misalnya, dikenal memiiki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan bahkan antikanker.

Sebuah studi pernah dilakukan terhadap 44 pasien yang memiliki lesi pada usus besar. Lesi ini berpotensi untuk menjadi kanker. Setelah pemberian 4 gram kurkumin selama 30 hari, terjadi penurunan jumlah lesi pada pasien hingga 40 persen. Kurkumin juga tampak efektif dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker paru, payudara, dan prostat menurut studi test-tube.

Untuk hasil terbaik, coba konsumsi 1-3 gram kunyit bubuk per hari. Kunyit bubuk ini bisa digunakan sebagai campuran pada makanan.

 

Tomat

Senyawa likopen pada tomat tak hanya berperan dalam memberi warna merah pada tomat, tetapi juga memiliki sifat antikanker. Beberapa studi menemukan bahwa peningkatan asupan likopen dan tomat dapat menurunkan risiko kanker prostat.

Salah satunya adalah studi yang melibatkan 47.365. Studi ini menunjukkan bahwa konsumsi tomat yang lebih bayak berkaitan dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah.

Tomat bisa dikonsumsi dalam berbagai hidangan, mulai dari roti lapis, salad, hingga pasta. Namun perlu diingat bahwa studi-studi yang dilakukan baru menemukan hubungan antara konsumsi tomat dan penurunan risiko kanker prostat, belum memperhitungkan faktor lain yang mungkin terlibat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement