REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Efek kebanyakan duduk diketahui kurang baik bagi kesehatan. Itu sebabnya perlu ada cara tersendiri untuk mengimbanginya. Dilansir melalui The Ladders, Kamis (10/12), penelitian baru menunjukkan bahwa jalan kaki sehari-hari menjadi salah satu cara mudah untuk memerangi efek duduk sepanjang hari.
Menurut British Journal of Sports Medicine, berjalan kaki minimal 11 menit sehari sudah cukup untuk mengurangi efek gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Analisis menunjukkan, sekitar 30-40 menit olahraga sedang atau jalan kaki per hari adalah model yang paling konservatif.
Namun, peserta yang berjalan kaki sedikitnya 11 menit per hari tidak memiliki risiko yang berbeda dibandingkan kelompok yang lebih aktif. Hal itu juga didukung pernyataan beberapa ahli kesehatan dan kebugaran.
“Memprioritaskan kesehatan mental sangat penting tahun ini. Keluar rumah untuk berjalan-jalan adalah cara yang bagus untuk menghilangkan stres dan menghentikan karantina yang monoton,” jelas Zarina Briggs, Pelatih Pribadi Bersertifikat yang berbasis di New York City.
Manfaat jalan kaki ini bahkan bisa membantu masalah mental, seperti meredakan stres. Berolahraga secara teratur juga dapat meredakan depresi serta kecemasan.
“Berjalan kaki juga dapat memberi kita lebih banyak energi dan menciptakan lebih banyak mitokondria,” jelas Ahli Kesehatan Kebugaran dan Nutrisi, Joey Thruman.
Jika sel tubuh tidak berfungsi dengan baik dan mulai kehilangan mitokondria, biasanya akan menimbulkan rasa lelah, lesu, dan masalah kesehatan mental. Dengan berjalan kaki beberapa menit saja, tidak hanya dapat membantu tubuh tetap bugar tetapi juga merileksasi pikiran.
Intinya, jika benar-benar ingin memastikan kondisi tetap sehat tetapi masih harus sering duduk seharian, sebaiknya imbangi dengan berjalan kaki setiap hari. Hal sederhana seperti berjalan-jalan setiap hari di sekitar kompleks rumah dapat memberikan efek positif pada banyak aspek kesehatan dan kebugaran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika