Rabu 18 Nov 2020 11:38 WIB

Layanan ASA DARA Bantu Pasien Kanker Payudara

Formulir bantuan dari ASA DARA meningkat sekitar 13 persen setiap bulannya.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Riset terbaru menemukan bahwa iburofen dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara pada wanita (Ilustrasi)
Foto: Needpix
Riset terbaru menemukan bahwa iburofen dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara pada wanita (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat berpenyakit kronis adalah yang paling rentan terhadap virus corona. Padahal pasien-pasien penyakit kronis seperti kanker payudara metastasis, membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan rutin.  

Untuk memenuhi kebutuhan para pasien kanker payudara selama pandemi, Pfizer Indonesia, Halodoc dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), membentuk layanan ASA DARA.

Baca Juga

Diluncurkan pada Mei 2020, program bantuan unik berbasis digital ini memastikan keberlanjutan perawatan pasien kanker payudara HR+/HER2- di Indonesia. Khususnya selama masa pandemi.

"Halodoc, Pfizer Indonesia dan YKI berbagi visi yang sama untuk menyederhanakan proses layanan kesehatan, khususnya bagi mereka yang rentan akibat riwayat penyakit berat seperti kanker payudara," kata CEO Halodoc Jonathan Sudharta dalam diskusi virtual pada Selasa (17/11).

Lewat ASA DARA, Halodoc menghadirkan solusi digital yang membantu pasien kanker payudara setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi mereka. Mereka bisa memperoleh pengobatan yang mereka butuhkan dari Pfizer untuk langsung diantar ke mana pun mereka berada.

Aplikasi layanan kesehatan digital ini juga bekerja sama dengan Pfizer Indonesia untuk meringankan sebagian beban finansial pasien kanker payudara, khususnya untuk membeli obat-obatan yang amat mereka butuhkan.

Kanker payudara adalah kanker invasif yang paling umum terjadi pada wanita secara global. Lebih dari 2 juta wanita terkena setiap tahunnya.

Menurut studi Globocan 2018, kanker payudara menempati peringkat tertinggi di Indonesia dengan 58.256 kasus baru pada 2018 dan menempati posisi kedua penyebab kematian karena kanker, setelah kanker paru-paru.

Para ahli kesehatan memperkirakan peningkatan jumlah kematian akibat kanker payudara sekitar 43 persen secara global dari 2016 hingga 2030. Hal ini akibat metastasis atau penyebaran subtipe kanker payudara HR+/HER2- ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang, kelenjar getah bening, ataupun organ tubuh seperti paru-paru.

 

Menanggapi fakta ini, Public Affairs Director Pfizer Indonesia Bambang Chriswanto menyampaikan target jangka panjang ASA DARA untuk meningkatkan tingkat keselamatan bagi pasien kanker payudara metastasis di Indonesia.

"Sejak peluncuran ASA DARA, kami amat bergembira melihat adanya peningkatan kepesertaan dalam layanan ini,” ujar Bambang.

 

Layanan ASA DARA terdiri dari tiga pilar, yakni Asah, Asih, dan Asuh. Pilar Asah merupakan program edukasi masyarakat berupa sosialisasi dan talk show tentang kanker payudara HR+/HER2-.

 

Pilar Asih merupakan program bantuan keringanan dan layanan digital inovatif bagi pasien kanker payudara metastatis. Dalam pelaksaannya saat ini, program ini diwujudkan melalui kerja sama antara Pfizer Indonesia,  Halodoc dan Yayasan Kanker Indonesia.

Berdasarkan data terbaru yang diperoleh Pfizer Indonesia, pengisian formulir bantuan keringanan dari ASA DARA meningkat sekitar 13 persen setiap bulannya dan sebanyak 60 persen di antaranya merupakan pengguna yang mengakses layanan secara berulang.

Sembilan kota yang tercatat paling banyak menggunakan layanan ASA DARA adalah DKI Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, Batam, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.

 

Sementara, pilar Asuh mencakup dukungan psikososial bagi pasien kanker payudara untuk membantu mereka mengatasi tekanan psikologis yang dialami dan menguatkan harapan para pasien dalam menjalani perawatan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement