REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Libur panjang akhir pekan ini diprediksi akan dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk berlibur. Selain bepergian ke luar kota, opsi staycation atau menginap di hotel di dalam kota juga menjadi pilihan untuk menghabiskan long weekend.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro meningatkan, masyarakat tak boleh lupa bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung. Ancaman infeksi virus corona masih nyata, karenanya aktivitas berlibur atau staycation perlu direncanakan dengan matang.
"Pertama, pastikan seluruh keluarga dalam kondisi fisik yang prima dan sehat. Tubuh yang sehat tentunya menjadikan liburan lebih menyenangkan," tutur Reisa.
Kedua, pilih hotel dan akomodasi yang terapkan standar kesehatan tinggi. Ketiga, hindari kontak fisik dengan orang lain yang kita tak tahu pasti kondisi kesehatannya.
Bagi keluarga yang menginap di hotel, Reisa merekomendasikan memanfaatkan jasa pesan antar makanan atau memesan lewat layanan kamar. Hal ini diyakini dapat menekan risiko paparan Covid-19 di ruang publik.
Selain itu, keluarga diminta untuk membawa perlengkapan pribadi sendiri, seperti handuk, peralatan makan, peralatan dan ibadah. Selain itu, jangan lupa bawa disinfektan dan cadangan masker.
"Usahakan memilih akomodasi yang memiliki sirkulasi udara yang baik dan terapkan protokol kesehatan keluarga di manapun berada," katanya.
Selain itu, Reisa juga mengimbau keluarga yang ingin berlibur untuk menghindari destinasi wisata yang terlalu ramai atau terdapat kerumunan massa.
"Berlibur baik, tapi harus tetap bertanggung jawab pada kesehatan," ujar Reisa.
Di luar itu semua, Reisa tetap mengimbau masyarakat agar menghindari perjalanan yang tidak mendesak selama libur panjang akhir pekan ini. Keluarga diminta menghabiskan waktu bersama di rumah, bisa dengan berkumpul bersama, berolahraga, atau menekuni hobi.
"Juga waktu istirahat yang lebih banyak," katanya.