Kamis 22 Oct 2020 07:25 WIB

Perut Menggembung Saat Pandemi? Anda tak Sendiri

Kenali penyebab menggembungnya perut saat pandemi.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi perut membesar meski tidak hamil. Banyak orang perutnya menggembung selama pandemi Covid-19.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,

Makanan

Aturan pembatasan yang ditetapkan di banyak negara saat ini telah mengubah rutinitas dan membuat orang punya lebih banyak waktu untuk memikirkan tentang makanan dan pilihan yang berbeda. Just Eat melaporkan bahwa pesanan takeaway atau dibawa pulang tumbuh sebesar 33 persen pada April dan Mei selama puncak pembatasan diberlakukan.

Layanan pengiriman daring juga mengalami lonjakan permintaan saat makan malam. Pengiriman sarapan naik hingga 50 persen dan pengiriman makan siang naik 80 persen. Peningkatan pesanan pengiriman seperti ini memperkenalkan bahan-bahan baru yang tidak biasa kita lakukan, dan juga dapat meningkatkan gluten secara signifikan.

photo
Hotel Aston Pontianak menawarkan tiga menu unggulan pesan-antar makanan di masa pandemi Covid-19. - (Instagram)

Gluten adalah protein lengket dalam roti dan biji-bijian yang memperlambat pencernaan dan merupakan salah satu penyebab kembung terbesar. Cobalah secara perlahan kembali konsumsi makanan yang biasa Anda makan sebelum pandemi dan utamakan lebih banyak masakan rumah.

Gerak tubuh

Banyak orang menjadi kurang aktif selama aturan pembatasan ditetapkan. Mereka yang biasa berolaharaga mungkin jadi kurang gerak sekarang ini.

Tubuh menyukai gerakan rutin dan teratur, termasuk saluran pencernaan yang bekerja pada kontraksi otot untuk memindahkan makanan ke seluruh tubuh. Ketidakaktifan, meskipun ditandai hanya dengan berkurangnya jalan kaki, akan memperlambat kontraksi otot.

photo
Meski sedang bekerja Anda dianjurkan untuk sesekali melakukan peregangan yang berguna juga untuk mengurangi stres. - (ist)

Sebab, tubuh akan berada dalam keadaan istirahat, yang pasti akan menyebabkan kembung dan kemungkinan besar, sembelit. Usahakan untuk tidak duduk dalam waktu lama.

Coba juga yoga agar tubuh bergerak. Lakukan peregangan dengan cara yang dapat membantu gerakan pencernaan.

Peran bakteri

Bakteri ramah yang secara alami ada di dalam diri kita sangat seimbang. Stres, terlalu banyak gula dan alkohol, yang disebut sebagai ‘si jahat’ terkadang bisa melebihi ‘si baik’, seperti makanan kaya nutrisi, olahraga, dan perasaan tenang.

Aturan pembatasan yang ditetapkan saat ini telah menyebabkan peningkatan jumlah ‘si jahat’ dan menciptakan badai yang sempurna di perut Anda. Ketika bakteri usus menjadi tidak seimbang, perut tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan bereaksi dengan kembung serta dengan menciptakan lebih banyak gas.

photo
Membekukan pisang membantu stok pisang di rumah awet dalam waktu lama. - (Pixabay)

Mendapatkan keseimbangan yang tepat dari bakteri baik dapat menjadi kunci untuk mengurangi kembung. Konsumsilah makanan yang dapat memberi makan bakteri baik, termasuk artichoke, bawang putih, bawang merah, pisang, dan asparagus.

Teh hijau juga sangat baik untuk usus. Banyak makanan berserat, seperti kacang hijau dan kacang-kacangan yang juga bisa sangat membantu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement