Kamis 08 Oct 2020 12:29 WIB

Dampak Buruk Minum Soda Bagi Ibu Menyusui

Ibu menyusui yang minum soda akan berikan dampak kognitif kurang baik bagi anak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Ibu menyusui yang minum soda akan berikan dampak kognitif kurang baik bagi anak (Foto: ilustrasi minuman bersoda)
Foto: Pxhere
Ibu menyusui yang minum soda akan berikan dampak kognitif kurang baik bagi anak (Foto: ilustrasi minuman bersoda)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soda dan minuman bergula lain seperti jus buah sebaiknya tidak dikonsumsi ibu selama masa menyusui. Asupan gula yang tinggi di masa menyusui dapat mengambat perkembangan kognitif bayi.

Hal ini terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Children's Hospital Los Angeles. Studi ini melibatkan 88 partisipan yang memiliki kebiasaan minum minuman bergula setiap hari setelah melahirkan.

Baca Juga

Tim peneliti lalu melakukan penilaian perkembangan ketika anak para partisipan memasuki usia dua tahun. Anak-anak ini diketahui memiliki perkembangan kognitif yang kurang baik dibandingkan anak-anak seusia mereka yang ibunya jarang meminum minuman bergula selama menyusui.

Menurut studi ini, pola makan tinggi gula yang diterapkan ibu saat menyusui dapat membuat ASI yang dihasilkan memiliki kadar gula yang tinggi. Kondisi ini akan membuat bayi yang disusui ikut mendapatkan asupan gula yang tinggi juga.

Temuan ini mengindikasikan bahwa asupan gula tinggi yang diturunkan ibu kepada bayi mereka melalui ASI dapat memberi dampak negatif bagi perkembangan otak bayi. Karena itu, ibu menyusui disarankan untuk membatasi konsumsi gula dan lebih memperbanyak konsumsi makanan sehat.

"Kita ingin para bayi menerima gizi dengan kualitas terbaik," ujar peneliti Paige K Berger PhD, seperti dilansir SlashGear, Kamis (8/10).

Menurut Berger, temuan terbaru ini dapat digunakan sebagai panduan untuk menentukan rekomendasi gizi bagi ibu menyusui di masa mendatang. Dengan begitu, para bayi bisa dihindarkan dari kemungkinan yang tak diinginkan terkait perkembangan kognitif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement