Rabu 07 Oct 2020 07:20 WIB

Trump Bilang Jangan Takut Covid-19, Selebritas AS Meradang

Presiden AS Donald Trump disebut kejam oleh selebritas AS.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden AS Donald Trump mengepalkan tangan saat keluar dari Walter Reed Medical Center, Senin (5/10). Cicitan Trump tentang Covid-19 membuat banyak selebritas geram, terlebih sudah lebih dari 200 ribu warga AS wafat karena Covid-19.
Foto: Ken Cedeno/EPA
Presiden AS Donald Trump mengepalkan tangan saat keluar dari Walter Reed Medical Center, Senin (5/10). Cicitan Trump tentang Covid-19 membuat banyak selebritas geram, terlebih sudah lebih dari 200 ribu warga AS wafat karena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat kontroversi soal Covid-19. Meski belum sembuh dari penyakit infeksi SARS-CoV-2 itu, ia memutuskan keluar dari Walter Reed Army Medical Center dan kembali ke Gedung Putih.

Menulis di Twitter, Trump mengajak orang-orang tidak takut terhadap penyakit yang telah menjadi pandemi itu.

Baca Juga

"Jangan takut pada Covid. Jangan biarkan hal itu mendominasi hidup Anda," tulis Trump, Senin (5/10) lalu.

Cicitannya tersebut membuat banyak selebritas asal AS meradang. Mereka menunjukkan rasa frustrasinya terhadap presidennya. Captain America dari Sinema Semesta Marvel, Chris Evans, termasuk salah satu aktor yang jadi julid.

"Jangan takut Covid ?! Anda telah menjalani perawatan sepanjang waktu oleh dokter terbaik dengan menggunakan obat terbaik," tulis Evans.

Memperlihatkan kegeramannya, Evans menanyakan kepada Trump apakah menurut Trump semua orang punya akses ke sana yang sama dengannya, sehingga mereka tidak perlu takut seperti dia.

"Sedihnya, aku yakin kamu tahu perbedaan itu, kamu cuma tidak peduli. Ini sembrono sampai tingkat yang mengejutkan, bahkan untukmu," tulis Evans, dikutip Fox News, Rabu (7/10).

Penyanyi kawakan Bette Midler juga menuliskan respons kekecewaannya terhadap pernyataan Trump. Dia menyebut, sebaiknya Trump memikirkan orang-orang yang telah meninggal dunia karena Covid-19.

"#Idi*tInChief (Trump) yang sakit baru saja men-tweet bahwa 'Saya tidak pernah merasa lebih baik dalam 20 tahun. Jangan takut terkena COVID!'  KATAKAN ITU KEPADA ORANG YANG MENINGGAL DUNIA! "tulis Bette Midler.

Sutradara Ava Duvernay menyebut Trump adalah orang yang jahat. Sebab, pernyataan itu menurutnya terkesan terlontar tanpa memikirkan orang-orang yang meninggal dunia karena Covid.

"'Jangan takut Covid' dia berani mengatakan kepada kita yang telah kehilangan orang yang dicintai karena Covid. Orang ini jahat," tulis Duvernay.

Tak kalah geram, Mandy Moore juga ikut menimpali. Penyanyi "I Wanna Be With You" itu menilai, omongan Trump itu sangat kejam, lebih kejam daripada hilangnya puluhan juta pekerjaan dan ekonomi merosot, serta kondisi terisolasi selama berbulan-bulan.

"Jangan takut covid? Katakan itu kepada 210 ribu keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai. Kepada orang-orang Black, Brown, dan Pribumi yang terpengaruh secara tidak proporsional," demikian cicitannya.

Menjawab cicitan Trump tersebut, aktris Mia Farrow mengajak orang-orang untuk terus berhati-hati dan mewaspadai virus yang telah mematikan ratusan ribu orang Amerika itu.

"Ratusan ribu orang Amerika telah terbunuh oleh Covid-19. Ratusan ribu keluarga kini berada dalam duka yang mendalam. Efek COVID-19 kemungkinan akan bertahan lama- mungkin seumur hidup Anda. Sangat takut dengan penyakit ini," kata dia.

Aktor Josh Gad juga menyindir Trump yang menyebut jangan takut kepada Covid. Josh Gad mengingatkan, Trump bisa memberikan pernyataan tersebut karena memiliki fasilitas kepresidenan seperti helikopter yang dapat digunakan dan memiliki akses ke perawatan yang hanya bisa didapat oleh seorang presiden.

Aktor Colin Hanks juga berbagi pemikirannya tentang komentar tersebut. Ayahnya, Tom Hanks dan ibu sambungnya merupakan salah seorang selebritas AS yang pertama kali kena Covid-19.

"Penyebar super idi*t, penerima perawatan medis terbaik di dunia memberitahu jutaan orang dengan virus, dan kerabat lebih dari 200 ribu korban tewas," tulis dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement