REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor Tom Hanks sedang dalam tahap negosiasi awal untuk terlibat dalam film live action Pinocchio. Dia dikabarkan akan memainkan tokoh Geppetto, sosok pembuat boneka kayu.
Dilansir di laman Variety, Kamis (6/8), pada 2018 lalu film itu dilaporkan akan diarahkan oleh sutradara Robert Zemickis. Proyek film tersebut melengkapi film-film live action lainnya seperti Aladdin, Beauty and the Beast, dan The Lion King.
Proyek ini akan menyatukan kembali Zemeckis dan Hanks, yang sebelumnya pernah bekerja sama dalam beberapa proyek. Termasuk film Forrest Gump pada 1994, Cast Away pada 2000, dan The Polar Express pada 2004.
Walt Disney Productions sebelumnya telah merilis Pinocchio asli pada 1940. Film ini dibuat berdasarkan novel anak-anak Carlo Collodi berjudul The Adventures of Pinocchio.
Kisah novel itu berpusat pada seorang pemahat bernama Geppetto yang mengukir sebuah boneka kayu. Boneka kayu yang dinamakan Pinocchio itu kemudian dihidupkan oleh peri menjadi seperti anak-anak biasa.
Peri itu mengatakan, Pinocchio akan menjadi anak yang nyata dan bukan sebuah boneka kayu lagi jika dia membuktikan diri sebagai anak yang pemberani, jujur, dan tidak egois. Boneka kayu itu akan memiliki hidung yang memanjang jika berbohong.
Naskah proyek live action ini sedang ditulis oleh Chris Weitz. Dia juga akan memproduksi film tersebut bersama Andrew Miano melalui Depth of Field perusahaan mereka.
Sebelumnya, Hanks akan memerankan Kolonel Tom Parker dalam film biografi Elvis Presley mendatang dari Warner Bros. Ketika dia sedang syuting film di Australia, Hanks dan istrinya Rita Wilson menjadi tokoh publik pertama yang mengumumkan bahwa mereka telah dites positif terkena virus corona. Saat ini mereka telah pulih.
Hanks baru-baru ini membintangi sebagai komandan dalam drama perang Perang Dunia II Greyhound yang ditayangkan perdana di Apple TV Plus pada Juli setelah dijual oleh Sony Pictures. Dia menerima nominasi Oscar keenam tahun ini untuk film A Beautiful Day in the Neighborhood.
Ikuti Whatsapp Channel Republika