REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang mengalami ketidakpastian. Ini berujung pada kecemasan, depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya.
Asosiasi Psikologis Amerika mendefinisikan kecemasan sebagai emosi yang ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang khawatir, dan perubahan fisik seperti peningkatan tekanan darah.
Gejala fisik lainnya dapat berupa detak jantung yang cepat, pusing, berkeringat, dan gemetaran. Kecemasan berbeda dari depresi, gangguan mood lain meskipun mengalami gejala keduanya pada saat yang sama juga hal yang wajar.
Ketika memiliki kecemasan akan menyulitkan untuk mengambil keputusan logis. Mengapa begitu sulit untuk mengambil keputusan?
Luana Marques, psikiater dan presiden Asosiasi Kecemasan dan Depresi Amerika (ADAA) menjelaskan, ketika merasa cemas, kita meluncurkan serangkaian struktur di otak kita yang disebut sistem limbik. Itulah bidang yang bertanggung jawab atas respons, ingatan, dan motivasi emosional.
Penalaran dan pengambilan keputusan terbaik kita justru berasal dari prefrontal cortex. Oleh Marques, bagian itu disebut sebagai "otak berpikir".
Jika otak dalam kondisi cemas, sistem limbik yang terlalu panas dapat berputar melalui serangkaian kemungkinan menakutkan yang tak berujung. Para ilmuwan menyebut hal itu berdampak pada korteks prefrontal kehilangan kendali.
"Anda mungkin berkata: 'Jika saya tidak memakai masker sekarang saya akan tertular virus, dan jika saya terkena virus, siapa yang akan merawat anak-anak saya?', yang tentu saja membuat Anda lebih cemas," jelasnya.
Perasaan itu dapat melumpuhkan kemampuan Anda untuk membuat pilihan yang logis. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kecemasan.
"Respons terbaik adalah menenangkan otak Anda sebelum membuat keputusan," kata Marques.
Dengan melakukan itu, Anda akan memberikan kesempatan kepada korteks prefrontal untuk mengambil kendali. Salah satu caranya yakni dengan melakukan aktivitas menenangkan yang membuat Anda merasa baik, seperti meditasi, berjalan-jalan, minum secangkir teh, atau menelepon teman.
Setelah Anda berada dalam kerangka berpikir yang baik, Marques menyarankan untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Anda tidak perlu atau bisa mengatur semuanya.
Kita berada di tengah-tengah ketidakpastian besar ini, dan banyak hal di luar kendali kita. Daripada mencoba merencanakan untuk setiap kemungkinan, Marques merekomendasikan agar kita menghadapi ketidakpastian secara langsung.