REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda musik folk dan rock Amerika Serikat, Bob Dylan pada Jumat (19/6) merilis album 'Rough and Rowdy Ways'. Album berisi 10 lagu merupakan album pertamanya sejak delapan tahun terakhir.
Album studio ke-39 milik Dylan itu rilis delapan tahun setelah album 'Tempest' pada 2012. Dilansir AFP, Sabtu, Dylan yang kini berusia 79 tahun tidak meninggalkan ciri khas musiknya, yakni blues bernuansa country dan rock dengan balutan vokal yang serak.
Syair-syair satir tapi sederhana memperkuat lagu-lagu itu. Pada lagu pembuka I Contain Multitudes yang berdurasi 4 menit 36 detik, Dylan bercerita tentang kematian. Suaranya hangat dan lembut, namun syair lagunya muram, "Today and tomorrow and yesterday too/The flowers are dying like all things do,"
"I sleep with life and death in the same bed," demikian penggalan syair I Contain Multitudes.
"Aku berpikir tentang kematian manusia. Perjalanan aneh dan panjang kera-kera yang telanjang," katanya terkait lagu itu, kepada New York Times.
Ada juga lagu Murder Most Foul yang menggambarkan evolusi budaya era 1960-an dan kisah penembakan Presiden John F Kennedy.
"Bukan ingin mengajari, tapi kehidupan ini adalah sementara. Setiap manusia, tidak peduli seberapa kuat atau perkasa, adalah lemah ketika kematian tiba. Saya memikirkannya secara umum, bukan secara pribadi," kata dia.
Dylan berjanji akan kembali ke atas panggung setelah pandemi Covid-19 mereda. Sebelumnya ia membatalkan sejumlah pentas di Amerika dan Jepang karena virus itu.