Rabu 17 Jun 2020 11:40 WIB

Aktivitas Fisik yang Populer dan Meredup Selama Pandemi

Garmin memantau perubahan aktivitas fisik penggunanya.

Pengendara sepeda Swiss Robin Froidevaux mengendarai sepedanya di depan komputer dengan platform Realitas Bersepeda Dalam Ruangan Rouvy saat sesi latihan. Indoor cycling termasuk aktivitas fisik yang populer saat pandemi corona.
Foto: Laurent Gillieron / Keystone via AP
Pengendara sepeda Swiss Robin Froidevaux mengendarai sepedanya di depan komputer dengan platform Realitas Bersepeda Dalam Ruangan Rouvy saat sesi latihan. Indoor cycling termasuk aktivitas fisik yang populer saat pandemi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama navigasi GPS dan perangkat nirkabel Garmin menganalisis perubahan aktivitas fisik di masyarakat dengan data yang diperoleh dari perangkatnya secara global. Perbandingan dilakukan terhadap pola aktivitas fisik penggunanya pada April 2020 dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Berbasis teknologi, perangkat Garmin memiliki lebih dari 20 aplikasi aktivitas bawaan yang mampu mengumpulkan dan mengolah data yang diunggah oleh jutaan penggunanya di seluruh dunia. Tingkat perubahan persentase pada data bergantung pada jumlah populasi dan seberapa ketat penerapan aturan PSBB di masing-masing negara.

Baca Juga

Negara-negara dengan aturan yang lebih longgar cenderung memiliki penurunan aktivitas yang tidak terlalu signifikan. Berikut jenis aktivitas fisik yang kian populer dan meredup saat pandemi Covid-19, menurut pemantauan Garmin:

Aktivitas yang kian populer saat pandemi

Pandemi Covid-19 menimbulkan perubahan pada jenis aktivitas fisik yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Secara keseluruhan, bersepeda dalam ruangan (indoor cycling) menjadi aktivitas fisik yang mendapatkan popularitas tertinggi di berbagai negara selama pandemi berlangsung. Indonesia adalah salah satu negara di mana indoor cycling mengalami peningkatan terbesar pada bulan April 2020.

Aktivitas yang meredup selama pandemi

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di hampir seluruh negara berdampak pada beberapa jenis aktivitas fisik yang juga mengalami penurunan. Di antara aktivitas fisik lain, berenang menjadi kegiatan yang paling terpengaruh oleh pandemi.

Masyarakat tidak mengurangi porsi berenang, tetapi menghentikan aktivitas renang secara total. Berdasarkan analisis data selama dua bulan, Garmin menyimpulkan bahwa, "fitness is finding a way" atau fitness menjadi alternatif yang paling banyak dipilih, baik oleh atlet profesional maupun masyarakat dengan gaya hidup aktif.

Saat pandemi berlangsung, masyarakat tidak menghentikan rutinitas berolahraga yang biasa dilakukan, tetapi mereka beradaptasi dan melakukan penyesuaian. Selain itu, dengan situasi yang belum bisa diprediksi dalam beberapa bulan mendatang, olahraga tim atau kelompok ke depannya diyakini akan kembali dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement