REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Memijat dapat mendatangkan efek positif bagi tumbuh kembang bayi. Menurut dokter spesialis anak dr Bernie Endyarni Medise, memijat bayi setidaknya perlu dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali dalam sehari.
Pemijatan idealnya dilakukan selama 15 hingga 20 menit sesuai kebutuhan. Menurut Bernie, waktu memijat tidak menentu, silakan mengikuti ritme orang tua dan sang bayi. Yang pasti, jangan memijat setelah bayi minum atau makan maupun mengantuk.
"Misalnya kemarin pijat bayi jam 7 pagi, tapi hari ini pas jam 7 bayi kita belum bangun, jadi tunggu saja sampai dia bangun. Jangan dipaksakan agar dia bangun. Pijatlah bayi Anda saat si bayi sudah merasa happy, tidak juga lapar,” kata dr Bernie dalam diskusi virtual di laman Facebook Johnson & Johnson pada akhir pekan (6/6) lalu.
ernie menjelaskan bahwa manfaat pijat bayi sehari-hari sangat banyak, mulai dari manfaat fisik hingga emosional. Secara fisik, pijat bayi bermanfaat membantu mengatur sistem pencernaan dan penyerapan sehingga menopang peningkatan berat badan dan bayi tumbuh sehat.
Tak hanya itu, pijat bayi juga melancarkan sistem peredaran darah, membantu melancarkan sirkulasi atau pernapasan, dan meningkatkan sistem imunitas bayi. Di samping itu, pijat bayi juga bisa meningkatkan kualitas tidur serta memperlama masa tidur.
“Tidur yang lama dan lelap akan membantu mengembangkan memori bayi. Jadi begitu banyak manfaat pijat pada bayi, jangan lupa ketika memijat orang tua harus melakukan komunikasi dua arah agar menstimulasi bayi,” kata dia.
Secara emosional, pijat pada bayi dapat membuat ikatan atau bonding dengan orang tua. Bayi juga akan lebih mudah bersosialisasi, misalnya melatih menjangkau, tersenyum dan kontak mata. Selain itu, pijat bayi bisa membantu meredakan ketidaknyamanan kolik pada bayi.
“Efek pada emosional lainnya ialah menurunkan produksi hormon stresor jadi bayi riang, mengurangi rewel dan membantu bayi untuk relaksasi,” kata Bernie.