REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di saat pandemi Covid-19, masyarakat semakin bergantung dengan teknologi atau gawai. Meski sangat membantu, tapi penggunaannya juga menyisakan efek samping, terutama terhadap kulit wajah karena terlalu lama melihat layar.
Dilansir The Sun, Kamis (11/6), berikut sejumlah efek penggunaan teknologi komunikasi pada wajah dan beberapa bagian lainnya. Penjelasan serta solusinya disampaikan oleh Dr Jonquille Chantrey, ahli bedah kulit estetika dan juga oleh Emma Coleman, dokter kulit di RGN, Inggris.
Kantung mata
Menatap layar membuat mata menyipit sehingga menghasilkan garis-garis halus di sekitar mata. Jika tak diatasi, garis-garis itu bisa permanen.
Emma mengatakan, kulit di sekitar mata memang sangat tipis. Untuk itu, Anda sebaiknya menghindari penggunaan ponsel saat menjelang tidur.
Untuk mengatasinya, Emma menyarankan agar menggunakan gel mata untuk kulit kendur. Sementara itu, krim untuk mengatasi cekungan di bawah mata.
Munculkan tanda-tanda penuaan
Cahaya biru dari layar gawai bisa memicu munculnya bintik-bintik tanda penuaan di sekitar wajah. Sebab cahaya itu mempengaruhi melanogenesis, produksi pigmen dalam sel-sel kulit.
"Daerah yang sebagian besar terpapar cahaya biru dapat mengembangkan garis-garis halus," kata Chantrey.
Emma mengatakan, efek lainnya bisa tampak pada pengenduran kulit muka dan pembentukan lipatan di bawah mata. "Menggunakan tabir surya setiap hari adalah cara terbaik untuk mencegah keriput dan membantu melindungi terhadap sinar UV dan cahaya biru," ucapnya.
Jerawat
Chantrey mengatakan, banyak pasiennya yang berjerawat di area wajah yang sering berdekatan dengan layar ponsel. Sementara itu, di ponsel terdapat banyak bakteri.
Untuk mengatasinya, Emma merekomendasikan penggunaan produk dengan asam AHA atau BHA. Asam laktat Biasa 5 persen dan HA 2 persen membantu menjaga pori-pori tetap bersih.
Kulit menjadi loyo
Penyebabnya adalah karena pola tidur malam terganggu akibat melihat layar gawai saat malam hari. Ia menyarankan agar menggunakan serum yang bisa mengelupaskan pigmentasi saat tidur.
"Kurang tidur dapat menyebabkan kulit menjadi loyo," kata Emma.
Kerutan di leher
Hal ini muncul karena terlalu lama menunduk atau memajukan leher saat menggunakan gawai. Chantrey mengatakan, jenis gerakan leher tertentu dapat menurunkan garis rahang lebih cepat dan membuat pita vertikal di leher.
Emma menyarankan agar meregangkan otot leher secara teratur setiap hari. Selain itu, ia juga merekomendasikan penggunaan lotion yang bisa memberikan efek mengencangkan kulit.