REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembuat gim Call of Duty, Infinity Ward, mengumumkan akan mengeluarkan lebih banyak larangan untuk nama pengguna yang rasis. Pihaknya akan mengambil lebih banyak langkah untuk memantau konten rasis dalam permainan di masa depan.
"Tidak ada tempat untuk konten rasis di gim kami. Ini adalah upaya yang kami mulai dengan rilis dan kami perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik. Kami mengeluarkan ribuan larangan setiap harinya untuk nama yang rasis atau berorientasi pada kebencian," kata Infinity Ward dalam cicitannya.
Infinity Ward berjanji untuk mengeluarkan lebih banyak larangan untuk nama pengguna yang rasis sekaligus mencari cara untuk menyaring konten rasis dan melarang pemain untuk melakukan itu. Pihaknya juga akan melengkapi dengan alat pelaporan.
Langkah ini hadir setelah pengguna Reddit melapor kepada Infinity Ward melalui video yang menunjukkan puluhan akun menggunakan kata-kata rasisme sebagai nama pengguna mereka. Ketika kata-kata rasial tidak diizinkan sebagai nama pengguna, pemain menggunakan simbol untuk mengakali filter yang ada.
Pengawasan ini menjadi sorotan di tengah-tengah protes seputar kematian George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata yang dibunuh oleh perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin. Kejadian tersebut juga membuat perusahaan gim lain juga menyatakan dukungan, memberikan donasi untuk Black Lives Matter, dan berjanji untuk mendorong diversifikasi di industri gim.