Selasa 12 May 2020 04:49 WIB
Bollywood

Kulit Berwarna dan Putih: Jejak Rasisme Dalam Film Bollywood

Jejak Rasisme Dalam Film Bollywood

Sejarah film India
Foto:

                                      *****


Dan saat CNN mengkorformasi soal ini kepada pihak Yash Raj Films yang menangani publisitas aktor "Gully Boy" Ranveer Singh untuk dikomentari, mereka menolak memberikan komentar. Perwakilan aktor "Super 30" Hrithik Roshan pun tidak menanggapi permintaan CNN untuk memberikan berkomentar.


Seorang pelaku industri film Bolliwood masa kini menceritakan bila keputusan untuk memilih aktor berkulit terang dan terkenal daripada pemain berkulit gelap didasarkan pada keinginan untuk membuat film dengan anggaran besar dan bisa dianggap layak secara finansial. Ini seperti dikatakan sutradara film Neeraj Ghaywan, yang telah bekerja pada Bollywood dan membuat film independen."Memang begitulah cara orang berpikir di Bollywood hingga hari ini."


Sebagai seorang anggota dari kasta Dalit – merupakan kasta dengam anak tangga terendah di tangga sosial India, Ghaywan adalah pengecualian langka dalam industri yang didominasi oleh kasta yang lebih tinggi.

Exclusive Interview: Filmmaker Neeraj Ghaywan – Portfolio

  • Keterangan foto: Neeraj Ghaywan, sutradara dari kastra terendah di India, Dalit. Lihat kulitnya yang tidak berwarna putih.


Soal ini dia pernah ceritakan dalam sebuah tweetnya saat adanya sebuah panggilan kepadanya setahun silam kala diminta menjadi asisten penulis dan sutradara dari kasta yang lebih rendah untuk menghubunginya untuk bekerja. Terkait soal ini Ghaywan pun percaya bila adanya situasi kekurangan keragaman di Bollywood. Dan ini mungkin membuat sebagian menganggap mengapa soal kasta kemudian disalah diartikan.


Orang-orang dari berbagai ‘Kasta Terdaftar’ membentuk 16,6% dari populasi India, menurut angka sensus 2011. Tetapi pada tahun 2014, analisis oleh surat kabar The Hindu menemukan bahwa hanya dua film Bollywood yang dibuat tahun itu yang menampilkan karakter kasta lebih rendah dalam peran utama. 


Namun, Ghaywan berpendapat bahwa akar masalahnya adalah bahwa diskriminasi kasta sangat mengakar di India dan bahwa Bollywood hanya mencerminkan cita-cita masyarakat."Mereka telah begitu diinternalisasi melalui bioskop kita sendiri," katanya, merujuk pada contoh awal epik India 1957 "Mother India," di mana kulit aktor Sunil Dutt digelapkan untuk memainkan peran sebagai petani.


"Kami menginternalisasi begitu banyak sehingga itu adalah bagian dari memori otot, dan kami bahkan tidak memikirkannya."

                                       

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement