REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Label mode Sejauh Mata Memandang punya satu koleksi khusus yang terinspirasi Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Pemilik label, Chitra Subyakto, menyebutkan alasan koleksi istimewa yang diberi nama Humba Ikat tersebut.
"Sumba rasanya masih asli, sangat puitis. Masih murni sampai kita semua jatuh cinta," ungkapnya lewat bincang santai virtual bersama sutradara Riri Riza, di acara "Cabin Fever" besutan rumah produksi Miles Films.
Chitra yang juga menjabat sebagai Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang mengatakan, kain tradisional tenun ikat Sumba adalah karya luar biasa. Penduduk setempat yang membuatnya sangat sabar melakoni proses panjang mengumpulkan bahan dan menenun kain.
Perempuan 47 tahun itu menyampaikan, tiap lembar kain tenun ikat Sumba memiliki cerita yang berbeda-beda. Ada kisah tentang pemakaman raja, soal kehidupan, dan berbagai makna lain yang semuanya terekam di benak para penenun.
Penata busana terbaik FFI 2016 untuk karyanya di film 'Athirah' itu juga menjelaskan inspirasi dari motif-motif lain. Tidak hanya Humba Ikat, Sejauh Mata Memandang punya koleksi Laut Kita, Timun Mas, Bambu, Semanggi, Flora, Algae, dan lainnya.
Proses terciptanya gagasan di balik motif-motif itu disebut Chitra sangat personal. Pada motif Flora, misalnya, Chitra terinspirasi saat bertandang untuk kesekian kalinya ke Candi Borobudur dan mendapati motif flora dan pepohonan pada relief candi.
Untuk motif Algae, Chitra terinspirasi saat berada di pesawat menuju ke Bali. "Dari atas pesawat lihat ke bawah ada kotak-kotak lucu, ternyata itu sawah rumput laut dan perahu nelayan, dari atas gemes banget," tuturnya.