REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asri Welas mengenang pengalaman berkesan saat dia menjadi murid tokoh kesenian ternama Indonesia, Guruh Soekarno Putra. Sejak usia 11 tahun, Asri sudah menjadi penari dan tergabung dalam Gencar Semarak Perkasa (GSP) Production besutan Guruh.
"Mas Guruh itu guru menariku. Satu hari harus nari 12 jam. Selesai sekolah harus langsung latihan enam jam, Maghrib mandi makan, nari lagi. Jam dua baru pulang," kata perempuan 41 tahun itu bercerita.
Asri mengakui Guruh adalah sosok guru yang killer, tapi sang aktris belajar banyak dari pengajarnya itu. Selain mempelajari berbagai tarian Nusantara, Asri juga mengetahui berbagai budaya dan wastra asli Indonesia.
Cerita Asri mengenai guru sejalan dengan perannya di film 'Guru-Guru Gokil'. Asri memerankan tokoh kepala sekolah di sebuah SMU, dengan para guru gokil yang diperankan Gading Marten, Dian Sastrowardoyo, Faradina Mufti, dan Boris Bokir.
Sinema tersebut semula dijadwalkan tayang pada April 2020. Film bercerita tentang Taat Pribadi (Gading Marten), yang menjadi guru pengganti di sebuah sekolah. Dia berkenalan dengan rekan-rekan pengajar dan pelajar SMU yang beragam.
Karena adanya pandemi Covid-19, penayangan film ditangguhkan ke waktu yang belum bisa ditentukan. Rumah produksi BASE Entertainment berinisiatif menghadirkan serial audio selama bulan Ramadhan yang memperkenalkan tokoh-tokoh dalam film.
Asri mengatakan, gagasan tersebut sangat seru karena menurut dia ada banyak aspek cerita dalam 'Guru-Guru Gokil' yang bisa dieksplorasi. Serial audio menjadi salah satu daya tarik, mengingat dulu hal serupa seperti sandiwara radio amat populer.
"Menurutku komedi di sini beda semua, tidak seperti yang dibayangkan, banyak hal yang tersirat dan tersurat. Jadi yang dengar audionya simak baik-baik per karakter," kata Asri yang pernah membintangi film 'Keluarga Cemara'.