Rabu 29 Apr 2020 14:19 WIB

Strategi Bisnis Kuliner GK Hebat di Tengah Pandemi

GK Hebat adalah salah satu usaha yang dimiliki pula oleh Kaesang Pangarep.

Di tengah pandemi Covid-19 bisnis kuliner harus dijalankan dengan strategi tertentu,
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Di tengah pandemi Covid-19 bisnis kuliner harus dijalankan dengan strategi tertentu,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat daya beli dan permintaan di masyarakat menurun sehingga berdampak pada aktivitas perusahaan skala besar hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tak terkecuali, dampak itu juga dialami oleh beberapa bisnis kuliner di bawah naungan GK Hebat, akselerator yang membantu para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya, seperti Sang Pisang, Ternakopi, Markobar, Yang Ayam, Siap Ma! dan sekolah coding Enigma Bootcamp.

"Semua terkena dampaknya. Hampir seluruh bisnis kuliner di bawah GK Hebat penjualannya pun melambat," kata Co Founder Sang Pisang dan Ternakopi dan CMO GK|Hebat, Ansari Kadir, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (29/4).

Baca Juga

Namun, lanjut dia, dengan adanya wabah Covid-19 ini, GK Hebat justru lebih intens berbagi informasi dan strategi dengan pebisnis kuliner di bawah naungannya. Sehingga mereka tetap semangat dan mampu melakukan inovasi-inovasi marketing yang membuat produk-produk jualannya mampu bertahan.

Hal itu turut diakui oleh General Manager PT Ternakopi Indonesia, Aprilia Ratna Dewi. Dikatakan, selama adanya wabah Covid-19 ini, minimal dua kali dalam seminggu GK Hebat mengadakan pertemuan daring dengan pebisnis kuliner di bawah naungannya untuk berbagi inovasi dan strategi.

"Ternakopi juga berencana memasuki pasar lain melalui program kemitraan dengan beberapa pihak untuk mempercepat roadmap 1.000 gerainya," katanya.

Di tengah pandemi Covid-19, lanjut dia, inovasi kolaborasi dan pemasaran yang agresif melalui platform digital atau daring, juga merupakan hal sangat penting untuk dikembangkan dan diimplementasikan.

Sementara itu, General Manager Sang Pisang Indonesia, Muhamad Fadli Agus mengatakan sejak adanya wabah Covid-19, fenomena perpindahan ke transaksi daring tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. "Perilaku pembeli telah berubah dan ada peningkatan pembelian makanan yang dibawa pulang (take away food). Dengan melakukan ini, omset Sang Pisang saat ini tidak terlalu mengalami penurunan yang drastis dan tidak harus merumahkan para karyawannya," paparnya.

Tidak hanya fokus dalam mengakselerasi bisnis, GK Hebat juga berkolaborasi dengan JIC (Jaringan Lintas Iman) dan Pengusaha Peduli NKRI membantu masyarakat terdampak Covid-19 dengan mendistribusikan paket makanan kepada mitra pengemudi online, tenaga medis, serta UMKM.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement