REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Giring Ganesha memberi isyarat lampu hijau ketika bicara tentang kemungkinan reuni dengan band Nidji. Hanya saja, itu takkan terjadi dalam waktu dekat.
"Kalau mau reunian, nunggu sampai delapan tahun lagi kali ya," ujar Giring dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/4).
Giring ingin menunggu selama beberapa tahun berlalu, hingga penggemar Nidji versi baru semakin solid dan ketika para penggemar betul-betul rindu. Dengan demikian ketika reuni yang dibuat, kelak adalah reuni akbar yang sangat ditunggu-tunggu.
Dia mencontohkan konser band Dewa dengan dua vokalis dari masa yang berbeda. Ari Lasso yang hadir sejak awal dan Once yang menjadi vokalis di formasi baru.
Konser itu dihadiri penonton lintas generasi, dinikmati oleh penonton yang usianya lebih matang maupun mereka yang lebih muda. Setiap vokalis punya basis penggemar sendiri, dan semuanya bisa menikmati ketika kedua vokalis tampil bersama.
"Bayangin era-era mas Ari Lasso muncul, nyanyi semua mereka yang umurnya 40-an ke atas. Setelah itu pas Once muncul, generasi gue sama Cynthia (istri Giring) nyanyi semua," ungkapnya.
Pada Februari 2019, posisi vokalis band Nidji yang sebelumnya ditempati oleh Giring Ganesha diberikan kepada Muhammad Yusuf Nur Ubay. Giring meninggalkan Nidji demi fokus pada dunia politik, meski seni tak serta merta ia tinggalkan sepenuhnya. Band Nidji kini punya warna berbeda bersama Ubay, sebuah babak baru yang tak luput dari pujian Giring.
"Sekarang Nidji sudah keren banget dengan Ubay, sudah cocok banget Ubay sama Nidji sekarang, saya sangat bangga dan selalu mendoakan Nidji. Mereka sudah hebat banget, Ubay juga, he did a great job, bikin stage performance keren," puji Giring.
Giring membawakan ulang lagu "Sendiri" karya Guruh Soekarnoputra yang sebelumnya dipopulerkan Chrisye. Sebagai solois, Giring berencana membuat lagu baru bersama produser musik Parlin Burman Siburian alias Pay. Namun rencana tersebut tertunda selama pembatasan sosial akibat virus corona.
Ikuti Whatsapp Channel Republika