REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Seksologi dr Boyke Dian Nugraha SpOG menilai imbauan tidak boleh melakukan hubungan seksual suami istri saat pandemi corona jenis baru terlalu berlebihan. Dia mengatakan, berhubungan seksual boleh saja asalkan dilakukan dengan kewaspadaan.
"Boleh ya masa tidak boleh, sudah berduaan di rumah tidak boleh melakukan hubungan seks. Yang penting adalah kedua-duanya menjaga, artinya jangan sampai mereka tertular corona," kata Dr Boyke kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (7/4).
Dia mengungkapkan, yang berpotensi menjadi masalah adalah ketika salah satu pasangan misal istri harus membeli makanan atau keperluan lainnya, atau suami yang masih harus bekerja di kantor. Dia mengingatkan agar keduanya harus memastikan kebersihan diri sebelum bersentuhan.
Dia mengungkapkan, pasangan tersebut misal perlu mencopot sepatu dan dibersihkan sebelum dibawa masuk ke dalam rumah. Lanjutnya, pasangan juga perlu untuk cuci tangan, mandi hingga keramas.
"Setelah dia bersih baru dia boleh menyentuh pasangan. Jadi boleh asal ikuti panduan saja, terutama bagi pasangan yang salah satunya masih ada pekerjaan di luar rumah," katanya.
Dr Boyke mengatakan, sejauh ini belum ada laporan penularan corona akibat berhubungan seksual. Dia menilai wajar jika selama masa social distancing suami istri akan lebih sering berhubungan seksual karena mendapatkan kualitas waktu bersama yang lebih.
Dia mengungkapkan, berdasarkan berbagai macam penelitian justru mendapati bahwa berhubungan seksual dapat menyembuhkan penyakit ringan semisal flu, pegal atau pusing. Dia menjelaskan, hubungan intim melepaskan hormon endorfin yang yang membuat tubuh menjadi lebih rileks sehingga meningkatkan imunitas tubuh.
"Jadi justru berhubungan seks itu dapat meningkatkan imunitas tubuh dan bisa mengobati penyakit-penyakit ringan, itu kuncinya di situ," katanya.