Kamis 19 Mar 2020 04:05 WIB

Gerai Starbucks Terbesar di Dunia Tutup Akibat Wabah Corona

Starbucks Reserve Roastery di Chigago, tutup sampai batas waktu yang tak ditentukan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Starbucks Reserve Roastery di Chigago, tutup sampai batas waktu yang tak ditentukan (Foto: Starbucks Reserve Roastery Chicago)
Foto: Flickr
Starbucks Reserve Roastery di Chigago, tutup sampai batas waktu yang tak ditentukan (Foto: Starbucks Reserve Roastery Chicago)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Starbucks Reserve Roastery terbesar dunia di Chicago ditutup per Selasa (17/3) hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan ini berkaitan dengan tuntutan untuk menjaga jarak sosial dari pemerintah dan masyarakat demi mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19.

"Roastery kami di Seattle, Chicage dan New York City akan tutup sementara mulai Selasa, 17 Maret," tulis Juru Bicara Starbucks dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dilansir Chicago Tribune, Kamis (19/3).

Baca Juga

Juru Bicara Starbucks menyatakan bahwa saat ini pihaknya belum menentukan tanggal kapan gerai mereka akan dibuka kembali. Alasannya, situasi terkait pandemi Covid-19 sangat dinamis sehingga pihak Starbucks perlu melakukan pengkajian lebih jauh lagi.

"Kami akan terus memantau fakta dan sains dan bekerja dengan otoritas lokal untuk membuat keputusan proaktif yang dibutuhkan untuk melindungi rekanan kami, pelanggan dan masyarakat," jelas Juru Bicara Starbucks.

Starbucks Reserve Roastery di Chicago pertama kali dibuka pada November 2019. Gerai ini terdiri dari lima lantai dan menyajikan beragam menu. Dalam satu hari, Starbucks Reserve Roastery di Chicago bisa melayanin ribuan pengunjung.

Selain penutupan sebagian gerai, Starbucks juga tetap mengoperasikan gerai-gerai lain dengan penyesuaian. Gerai di Millennium Station misalnya, tetap beroperasi namun hanya melayani pesanan untuk dibawa pulang. Kursi dan meja tak lagi disediakan di gerai tersebut.

Di Amerika Serikat, ada banyak layanan makanan yang tetap beropreasi dan membatasi diri hanya dengan menerima pesanan pick up dan pesan antar. Tak sedikit pula kedai kopi yang menutup gerai mereka sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Pemilik Big Shoulders Coffee Tim Coonan misalnya, memutuskan untuk tetap menutup gerai miliknya. Penutupan ini akan berlangsung sampai situasi membaik bagi semua pihak.

"Informasi baru terus berdatangan tiap jam dan kami harus memutuskan dengan cepat bagaimana kami bereaksi terhadap itu," terang Coonan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement