REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang akhir tahun, pergerakan pasar kripto kembali menjadi sorotan. Volume perdagangan global meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir, memunculkan pertanyaan klasik: kapan waktu terbaik untuk berinvestasi kripto?
Namun menurut Upbit Indonesia, alih-alih mencari “timing” yang dianggap paling sempurna, investor sebaiknya memahami faktor-faktor yang memengaruhi pasar dan menerapkan strategi yang disiplin serta berbasis data.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Pasar
Ada sejumlah hal yang membuat momen tertentu lebih menarik untuk masuk ke pasar aset digital. Faktor global seperti suku bunga bank sentral, inflasi, hingga kebijakan moneter kerap menjadi pemicu perubahan minat investor terhadap aset berisiko. Di sisi lain, dunia blockchain juga memiliki event besar seperti halving Bitcoin, peluncuran proyek baru, atau pembaruan jaringan yang seringkali mendorong kenaikan harga.
Tak kalah penting, tren pasar dan psikologi investor turut berperan melalui fenomena Fear of Missing Out (FOMO) maupun Fear, Uncertainty, and Doubt (FUD) yang dapat menyebabkan harga bergerak sangat cepat. Selain itu, pasar kripto juga memiliki pola musiman di mana pada periode tertentu volume perdagangan dan harga menunjukkan kecenderungan yang berbeda.
Dalam menanggapi fenomena ini, Chief Operating Officer Upbit Indonesia, Resna Raniadi menyoroti pentingnya memahami pola historis tanpa melupakan risiko. "Data historis memang menunjukkan adanya kecenderungan tertentu, misalnya kenaikan menjelang akhir tahun. Tetapi, pola di masa lalu tidak pernah menjadi jaminan hasil di masa depan. Karena itu, disiplin dan analisis data jauh lebih penting bagi investor daripada sekadar mengejar momen,” katanya.
Strategi dan Panduan dari Upbit Indonesia
Menentukan waktu terbaik untuk berinvestasi tidak berarti harus menunggu bulan tertentu. Strategi yang konsisten justru lebih efektif untuk menghadapi volatilitas kripto.
Salah satu pendekatan populer adalah Dollar Cost Averaging (DCA), yakni membeli aset kripto secara rutin dengan nominal tetap tanpa terpengaruh fluktuasi harga. Investor juga dapat memantau kalender kripto untuk mengetahui event penting, memanfaatkan koreksi harga sebagai peluang masuk pasar, serta menggabungkan analisis historis dengan sentimen pasar untuk membuat keputusan yang lebih bijak.
Resna menegaskan bahwa keberhasilan investasi tidak semata ditentukan oleh kemampuan membaca waktu. “Timing memang dapat memberikan keuntungan, tetapi disiplin dan manajemen risiko memiliki peranan yang lebih penting. Melalui strategi seperti DCA, investor dapat meminimalkan risiko salah momentum sekaligus membangun portofolio yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Upbit Indonesia juga menekankan komitmennya pada disiplin, analisis berbasis data, dan strategi jangka panjang dalam menghadapi dinamika pasar. “Kami menghadirkan platform yang aman, transparan, serta dilengkapi materi edukasi, sehingga baik investor pemula maupun berpengalaman dapat berinvestasi dengan keyakinan di tengah tantangan pasar,” kata Resna.
"Sebagai salah satu bursa aset kripto berlisensi dan teregulasi di Indonesia, Upbit Indonesia terus menghadirkan layanan yang inovatif, aman, dan edukatif. Dengan strategi yang tepat serta dukungan dari platform terpercaya, investor dapat memanfaatkan peluang pasar kripto kapan saja untuk mendukung tujuan keuangan mereka," katanya.