Kamis 05 Mar 2020 22:19 WIB

Sebarkan Hoaks Corona, Seorang Ibu Minta Maaf ke Publik

MY mengakui apa yang ia tulis di Facebook tidaklah benar.

Petugas berjalan memasuki kereta inspeksi yang dipasang iklan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Kamis (5/3).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Petugas berjalan memasuki kereta inspeksi yang dipasang iklan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIABU -- Seorang ibu berinisal MY, wrga Kecamatan Bika, KabupatenKapuas Hulu,Kalimantan Barat, pelaku penyebaran informasi atau berita hoaks (bohong) mengakui kesalahannya. Ia pun meminta maaf ke publik.

"Saat itu saya kebetulan menjaga ibu yang sedang sakit, kawan satu ruangan bilang ada pasien terkena virus Corona di IGD, karena panik saya pun buat tulisan di Facebook," kata MY, saat berada di Polres Kapuas Hulu, Putussibau, Kamis.

Baca Juga

Pelaku penyebar hoaks itu mengaku salah dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya tersebut seperti yang diunggah di Facebook pada 4 Maret 2020." Saya benar-benar minta maaf kepada seluruh masyarakat, karena sudah membuat resah, apa yang saya posting di Facebook itu tidak benar, saya hanya mendengar dari mulut ke mulut ada salah satu pasien terkena virus Corona, padahal ternyata tidak benar," ucap MY.

Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Wedy Mahadi mengatakan pelaku terjaring patroli cyber crime setelah unggah terkait berita hoaks tentang virus Corona sehingga membuat masyarakat panik. Petugas lantas memberikan edukasi karena yang bersangkutan tak sengaja.

"Namun kami meminta pelaku membuat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Wedy.

Menurut dia, dari Dinas Kesehatan Kapuas Hulu juga sudah menyampaikan pernyataan secara resmi bahwa salah satu pasien yang diisukan terjangkit virus itu tidak benar. Hasil pemeriksaan petugas kesehatan yang bersangkutan menderita demam biasa karena bakteri, bukan karena virus.

"Saya tidak bosan - bosannya mengingatkan hati - hati dan bijaksana dalam media sosial, karena dampaknya sangat luas, dan sebenarnya saksinya itu berat," ucap Wedy.

Ia mengimbau masyarakat agar menyaring terlebih dahulu informasi atau berita yang diterima sebelum di sebar ulang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement