Kamis 05 Mar 2020 21:59 WIB

Kondisi Pasien Terduga Corona di Pekanbaru Mulai Stabil

Kondisi pasien sempat mengalami demam dan panas badannya naik turun.

Ilustrasi.
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  PEKANBARU -- Kondisi seorang pasien terduga terjangkit virus corona atau Covid-19 yang kini diisolasi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, mulai stabil. Pasien tersebut telah menjalani perawatan selama dua hari di ruang isolasi.

“Kondisi (pasien) stabil, sudah mulai stabil,” kata Direktur RSUD Arifin Achmad, dr. Nuzelly Husnedi di Pekanbaru, Kamis (5/3).

Sebelumnya, kondisi pasien sempat mengalami demam dan panas badannya naik-turun, berkisar 37-38 derajat celcius. RSUD milik Pemprov Riau tersebut mulai menangani seorang pasien dari Pekanbaru tersebut sejak Selasa (3/3).

Ia mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel Swap pasien untuk diteliti. Sampel tersebut sudah dikirim ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbangkes) di Jakarta pada Rabu (4/3).

Menurut dia, proses penelitian sampel pasien ternyata memakan waktu lama karena banyak sampel dari pasien terduga Covid-19 lainnya yang masuk. Sedangkan, pemerintah hanya mengizinkan penelitian sampel untuk penyakit tersebut di Puslitbangkes. “Ternyata yang antre banyak,” kata dr. Nuzelly seraya menambahkan biasanya hasil lab selesai 2-3 hari setelah dimasukan.

Pasien terduga Covid-19 di Pekanbaru tersebut juga punya riwayat penyakit paru dan belum lama ini berkunjung ke Malaysia. Saat pulang ke Pekanbaru melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II, pasien masih terdeteksi normal suhu badannya.

Pasien tersebut sempat bolak-balik berobat namun tidak kunjung sembuh setelah seminggu pulang dari Malaysia. “Pasien baru pulang dari Malaysia. Dia calon jamaah umroh yang batal berangkat,” katanya.

Pasien itu terakhir kali sempat berobat di salah satu rumah sakit di Pekanbaru, dan kepada dokter ia mengaku baru pulang dari Malaysia. Karena rumah sakit tersebut tidak memiliki ruang isolasi, maka pasien segera dirujuk ke RSUD Arifin Achmad yang memang menjadi fasilitas kesehatan rujukan untuk penyakit menular tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement