Ahad 09 Feb 2020 14:05 WIB

4 Tips Travelling Sehat

Jangan lupa mendengar tanda yang diberikan tubuh saat travelling.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Marischka Prudence.
Foto: republika/adysha
Marischka Prudence.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Travelling atau berjalan-jalan saat liburan merupakan momen yang kerap dimanfaat banyak orang untuk bersenang-senang dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Sayangnya, tak sedikit orang yang "kebablasan" selama berjalan-jalan dan akhirnya mengalami beberapa keluhan masalah kesehatan ketika liburan usai.

Travel blogger Marischka Prudence mengungkapkan setidaknya ada empat hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan oleh orang yang gemar berjalan-jalan atau traveller. Berikut ini adalah keempat hal tersebut seperti diungkapkan kepada Republika.co.id

Baca Juga

Tidur Cukup

Prudence mengungkapkan banyak orang yang melihat kesehatan itu identik dengan berolahraga. Hal tersebut tentu tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, ada satu hal yang kerap dilupakan ketika hendak menjaga kesehatan, yaitu cukup tidur.

"Mungkin terlalu fokusnya olahraga, segala macam. Tapi sebenarnya tidur itu penting banget. Karena saat tidur kan kita meregenerasi sel," ungkap Prudence saat menghadiri Malaysia Healthcare Expo 2020 yang digelar selama 6-9 Februari 2020 di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta.

Prudence mengatakan sebagian traveller juga cenderung kekurangan tidur ketika sedang berjalan-jalan. Oleh karena itu, Prudence menyarankan agar para traveller tetap memerhatikan kecukupan tidur mereka saat sedang berjalan-jalan.

"Usahakan tahu, oh ini sudah saatnya gue tidur nih," lanjut Prudence.

Memerhatikan Makan

Godaan lain yang kerap menghampiri traveller saat berjalan-jalan adalah makanan yang menggiurkan. Traveller berusia 20-an mungkin jarang mengalami masalah berarti ketika menyantap berbagai makanan saat berjalan-jalan.

"Kayak hajar makan apa saja, metabolismenya masih oke banget," tukas Prudence.

Akan tetapi, masalah kesehatan akibat makan berlebih mungkin akan lebih terasa dampaknya ketika sudah memasuki usia 30-an tahun. Untuk menghindari hal ini, Prudence menyarankan agar traveller tetap memerhatikan asupan makan mereka ketika berjalan-jalan. Salah satunya adalah dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

"Makanan yang bener. Bukan berarti ngga boleh junk food, tapi dibikin seimbang saja," tambah Prudence.

Aktif Bergerak

Baik saat sedang berjalan-jalan atau dalam kondisi sehari-hari, penting bagi traveller untuk tetap aktif bergerak. Aktif bergerak tidak harus selalu dilakukan dengan menjalani olahraga yang rumit. Ada beragam aktivitas fisik yang mudah dilakukan baik saat sedang berpergian atau dalam kondisi sehari-hari.

Beberapa aktivitas fisik yang disarankan Prudence adalah berjalan kaki atau trekking. Contoh lain aktivitas fisik yang bisa dilakukan adalah berenang, terlebih bila sedang berjalan-jalan ke area laut.

"Kalau lagi di Jakarta (benerang) seminggu sekali. Tapi kalau lagi trip laut, tiap hari nyebur berenang," ujar Prudence.

Mendengarkan

Satu hal terpenting yang mungkin kerap dilupakan saat menjaga kesehatan adalah "mendengar" tanda yang diberikan tubuh. Mendengarkan tubuh sendiri penting untuk mengetahui sampai di mana batas kemampuan tubuh saat beraktivitas.

Prudence mengatakan tubuh manusia biasanya akan memberikan tanda ketika sudah mencapai batas. Akan tetapi, tanda ini seringkali tak diacuhkan oleh banyak orang.

Sebagai contoh, ketika tubuh sudah menunjukkan tanda kelelahan dan butuh istirahat, sebagian orang kerap memaksakan diri untuk tetap melakukan aktivitas. Biasanya mereka akan bergantung pada suplemen agar bisa beraktivitas dalam kondisi tubuh yang lelah.

"Oke minum suplemen, tapi kasih juga badan kita jeda waktu untuk istirahat, untuk (mengisi) energi yang cukup," ujar Prudence.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement