Jumat 31 Jan 2020 23:01 WIB

Risiko Abaikan Mata Kering

Permukaan mata perlu dijaga agar selalu dalam kondisi yang lembap.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Permukaan mata perlu dijaga agar selalu dalam kondisi yang lembap.
Foto: Piqsels
Permukaan mata perlu dijaga agar selalu dalam kondisi yang lembap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permukaan mata perlu dijaga agar selalu dalam kondisi yang lembap. Sayangnya, perkembangan era digital membuat banyak orang terbiasa melakukan aktivitas visual cukup tinggi yang kemudian memicu terjadinya mata kering.

Salah satu contoh aktivitas visual yang tinggi adalah menatap layar dalam waktu lama. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang bermain game, berselancar di media sosial, bekerja di depan layar komputer hingga menonton televisi atau konten video selama berjam-jam.

Baca Juga

"Mata kering termasuk gejala paling lazim ditemui di orang-orang yang beraktivitas (lama) di depan monitor," jelas spesialis mata dari Dry Eye Service Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center (JEC) dr Nina Asrini Noor SpM dalam diskusi kesehatan bersama official eye drop untuk Piala Presiden E-sports 2020 Insto Dry Eyes, di Jakarta.

Mata kering dapat memunculkan beragam gejala. Beberapa di antaranya adalah mata terasa sepat, panas atau perih. Penderita mata kering juga bisa merasakan keluhan seperti ada rasa mengganjal atau berpasir pada mata.

Mata kering juga bisa membuat penglihatan seperti berfluktuasi. Maksudnya, terkadang penglihatan tampak buram namun setelah mata dikedipkan beberapa kali penglihatan menjadi kembali normal.

Gejala mata kering ini tak jarang terabaikan karena berbagai macam alasan. Pengabaian kondisi mata kering dalam waktu lama dapat membawa efek atau dampak negatif bagi penderitanya.

"Pertama efek pada matanya dulu, kemudian efek pada individu dan kualitas hidup," lanjut Nina.

Nina mengatakan kulit yang kering biasanya akan memiliki permukaan kulit terasa kasar atau area kulit yang terkelupas. Sama seperti kulit, kondisi mata kering yang terabaikan juga dapat memicu terjadinya desikasi.

Kondisi mata yang kering, tambah Nina, dapat membuat mata menajdi lebih mudah mengalami infeksi. Namun perlu diingat, ini bukan berarti mata kering pasti akan terkena infeksi.

"Kalau diabaikan, berisiko terhadap penyakit sekunder lainnya," tukas Nina.

Pada kualitas hidup, kondisi mata kering yang terabaikan juga dapat memunculkan masalah. Gejala-gejala dari mata kering dapat memunculkan rasa tak nyaman hingga mengganggu penglihatan.

"Bila dibiarkan lama dan terakumulasi, bisa dibayangkan gimana efeknya kalau baru buka laptop atau HP 15 menit sudah nggak kuat, produktivitas turun," papar Nina.

Oleh karena itu, Nina mengatakan gejala-gejala mata kering sebaiknya tidak diabaikan. Istirahatkan mata dengan baik untuk meredakan gejala-gejala akibat mata kering.

Bila gejala tidak mereda setelah istirahat, obat tetes mata yang mengandung air mata buatan bisa diberikan bila diperlukan. Bila kondisi tidak kunjung membaik, lakukan konsultasi dengan dokter mata untuk pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.

Terlepas dari itu, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah pencegahan. Sebaiknya istirahatkan mata sekitar 10 menit setiap satu jam ketika menatap layar dalam waktu lama.

Nina menambahkan, penyebab terbesar terjadinya mata kering adalah faktor lingkungan. Lingkungan merupakan faktor yang bisa dimodifikasi dan diatasi secara mandiri oleh penderita mata kering.

"Perhatikan apa yang bikin mata menjadi kering dan perbaiki. Umummnya keluhan bisa menurun dengan sendirinya," tutur Nina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement