Kamis 30 Jan 2020 14:46 WIB

Virus Corona Lebih Banyak Menyerang Laki-Laki, Mengapa?

Virus corona lebih banyak menyerang laki-laki dan ras Asia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus novel Coronavirus (nCoV) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Hasil penelitian terdahulu mengungkap, virus corona lebih banyak mengusik laki-laki.
Foto: Antara/Aji Styawan
Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus novel Coronavirus (nCoV) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Hasil penelitian terdahulu mengungkap, virus corona lebih banyak mengusik laki-laki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laki-laki rupanya lebih rentan terinfeksi virus corona jenis baru (nCov) daripada perempuan. Perbandingan jumlah pasien laki-laki dan perempuan yang terinfeksi adalah 13:4.

Menurut dokter spesialis paru RS Persahabatan, dr Erlina Burhan SpP(K) MSc PhD, ada beberapa faktor yang menyebabkan virus ini lebih banyak menyerang kaum Adam. Yang paling utama, karena penduduk China didominasi oleh laki-laki. Di samping itu, pria memiliki mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Baca Juga

"Virus ini memang mudah hidup di laki-laki karena nCoV kan faktornya kontak erat, laki-laki biasanya sering bepergian. Untuk berkontak dengan orang yang terinfeksi itu lebih memungkinkan dibandingkan perempuan yang mobilitas terbatas," jelas Erlina dalam seminar "Wabah Coronavirus: Status Terakhir di Indonesia", di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Salemba, Jakarta, Kamis (30/1).

Mengingat virus corona jenis baru itu menyerang saluran pernapasan, Erlina menyerukan agar masyarakat menghindari kebiasaan merokok. Sebab, asap rokok akan melumpuhkan rambut getar atau silia di saluran napas. Kemampuan sistem pernapasan untuk melalukan pembersihan saluran napas pun berkurang.

Sementara itu, ahli mikrobiologi FKUI dr Fera Ibrahim SpMK(K) MSc, PhD menjelaskan, cara virus tersebut masuk ke dalam sistem pernapasan. Menurutnya, virus masuk ke dalam sel di dalam tubuh melalui reseptor atau sel inang tempat melekat virus, yakni Angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang paling banyak diekskresi oleh saluran pernapasan dan usus.

Tak heran jika gejalanya ditemukan di saluran napas dan juga usus. Fakta itu bersandar pada hasil penelitian terhadap Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

"Peneliti nyari ada di mana sih ACE2 tadi, lalu hasilnya, banyak di laki-laki daripada perempuan," jelas Fera dalam kesempatan yang sama.

Selain lebih banyak menyerang laki-laki, menurut Fera, dari penelitian tersebut juga ditemukan virus corona lebih banyak mengusik ras Asia dibandingkan kaukasia dan kulit hitam. Oleh karena itu, orang dari negara-negara Asia lebih rentan dibandingkan negara lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement