REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Taman hiburan Disneyland Shanghai di Cina berhenti beroperasi untuk sementara waktu guna mengantisipasi penyebaran virus korona. Penutupan bermula sejak 25 Januari 2020 dan belum ada informasi pembukaan kembali.
Melalui situs web resmi, pihak pengelola Disneyland Shanghai mengatakan langkah tersebut merupakan upaya pencegahan serta pengendalian wabah penyakit. Disneyland mengutamakan kesehatan dan keselamatan para tamu dan pekerja.
"Kami akan terus memantau situasi dengan hati-hati dan menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat. Pengumuman tanggal pembukaan akan dikonfirmasi kemudian. Semoga semua orang melewati Festival Musim Semi dengan sehat dan bahagia," demikian tertulis.
Calon pengunjung yang sudah terlanjur membeli tiket secara daring bisa langsung mendapat pengembalian uang. Virus corona yang mewabah sudah memakan ribuan korban dan mendampak aspek pariwisata karena terjadi pada puncak musim liburan Tahun Baru China.
Pemerintah China mengambil kebijakan menutup area Juyongguan yang populer di Tembok Besar China. Pada musim liburan seperti sekarang, normalnya wilayah itu dipadati wisatawan dari tahun ke tahun. Lusinan destinasi wisata di Beijing juga tutup sementara.
Beberapa di antaranya adalah Museum Seni Nasional China, Makam Ming, Kota Terlarang, dan Pagoda Yinshan. Ada 10 kota di Provinsi Hubei yang mengalami pembatasan wisata, termasuk Wuhan yang merupakan asal virus ditemukan.
"Seluruh warga diharapkan mendukung tindakan pencegahan dan mendukung keputusan ini. Kami akan memberi tahu perubahan kebijakan seiring dengan perkembangan epidemi," kata pernyataan resmi Biro Pariwisata dan Kebudayaan Kota Beijing.
Wisata Hong Kong turut terdampak dengan dibatalkannya perayaan Karnaval Tahun Baru Cina. Disneyland Hong Kong juga mengumumkan penutupan sementara, meskipun hotelnya masih buka untuk saat ini, dikutip dari laman NI Travel News.