REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Sutradara film Parasite, Bong Joon-ho mengatakan terkejut dan gembira karena karyanya meraih enam nominasi Oscar, yang resmi diumumkan pada Senin (13/1). Ini adalah sebuah momen bersejarah dalam industri film Korea Selatan (Korsel), di mana menurutnya bahasa kini tak lagi menjadi pengalang untuk meraih kesuksesan global.
Parasite mendapatkan enam nominasi Oscar termasuk yang paling utama untuk category best picture atau film terbaik. Selain itu, diantara nominasi yang didapatkan film bergenre dark comedy ini adalah best director (sutradara terbaik), dan best screenplay (naskah film terbaik).
“Setiap kali mereka mengumumkan nominasi baru, itu sangat menegangkan karena kami benar-benar tidak mengantisipasi semua ini,” ujar Bong Joon-ho dalam sebuah wawancara di Kalifornia, Amerika Serikat (AS), Senin (13/1).
Sebelumnya, Bong Joon-ho pernah membahas mengenai tantangan dalam karya-karya film global, salah satunya adalah bahasa yang belum terpecahkan. Dengan kemenangan Parasite di ajang penghargaan film bergengsi dunia tersebut, ia menilai bahwa hambatan tersebut sudah mulai berkurang dan salah satu hal yang mendukung adanya solusi dari masalah ini adalah kemajuan teknologi.
“Kami dapat mengatakan bahwa berkat internet, media sosial, dan layanan streaming ini, seluruh masyarakat tidak lagi terlalu mengalami hambatan dalam bahasa dan Parasite diuntungkan dari tren global ini,” jelas Bong Joon-ho.
Dalam sebuah video yang dibagikan secara daring oleh perusahaan produksi fim, NEON, terlihat bagaimana salah satu pemeran Parasite, Song Kang-ho merayakan kesuksesan film tersebut di Oscar. Ia tampak tidak menumpahkan secangkir kopi dan sejumlah orang di dalam ruangan dengan gembira menyaksikannya.
“Tanda bahwa Anda dalah seorang superstar global : Anda tidak menumpahkan kopi saat film Anda dinominasikan menjadi film terbaik,” tulis NEON dalam judul video tersebut.
Parasite bercerita mengenai sebuah keluarga miskin yang beranggotakan empat orang, yaitu ayah, ibu, dan dua anak. Saat Ki-woo, anak laki-laki tertua mendapat kesempatan untuk menjadi guru les privat di rumah keluarga kaya, serangkaian kejadian dimulai, hingga berakhir dengan menegangkan.
Sebelumnya, Parasite juga mendapat penghargaan Palm D’Or dalam Festival Film Cannes 2019. Sambutan atas film ini saat pemutaran perdana di ajang tersebut sangat meriah, bahkan juri serta kritikus film internasional memberikan standing ovation selama delapan menit setelah pemutaran.
Sementara itu, Kwak Shin-ae, CEO perusahaan produksi Barunson E&A mengatakan senang dengan nominasi Parasite sebagai film terbaik Oscar yang menjadi momen pertama untuk film dari Korsel. Ia mengatakan menjadi nominasi untuk lebih dari sekadar kategori film bahasa asing mengartikan bahwa karya tersebut telah melampaui bahasa universal sinema.
"Dinominasikan tidak hanya dalam kategori film bahasa asing adalah bermakna film ini melampaui bahasa dan secara nasional untuk berkomunikasi dalam bahasa universal sinema," jelas Kwak Shin-ae.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
