REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker payudara merupakan penyakit yang ditakuti oleh kaum hawa. Studi baru menemukan, wanita di atas usia 50 tahun yang kehilangan empat pon dan menjaga berat badannya, dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Para peneliti yang mengkaji data dari 180 ribu wanita menemukan semakin banyak berat badan seorang wanita yang hilang dan tetap bertahan, semakin rendah risikonya terhadap kanker payudara. Hal ini dilaporkan dalam Journal of National Cancer Institute, yang dilansir Republika, Ahad (22/12).
"Kami telah mengetahui selama beberapa waktu bahwa kelebihan berat badan (meningkatkan risiko) kanker payudara," ujar pemimpin penulis yang juga Direktur Ilmiah Penelitian Epidemiologi di American Cancer Society, Lauren Teras.
Ia mengatakan, dalam penelitian ini, mereka menemukan bahwa menurunkan berat badan dan mempertahankannya dikaitkan dengan risiko kanker payudara. Keterkaitan ini cenderung lebih rendah pada wanita berusia 50 tahun ke atas yang tidak menggunakan terapi penggantian hormon.
"Ini sangat penting bagi wanita yang kelebihan berat badan dan di AS sekitar dua pertiga wanita kelebihan berat badan atau obesitas," lanjut Teras.
Wanita dengan penurunan berat badan yang paling berkelanjutan 20 pound atau lebih memiliki risiko 26 persen lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang berat badannya tetap stabil. Mereka yang mengalami penurunan berat badan terus-menerus dari 4,4 hingga 10 pound mengalami penurunan 13 persen dalam risiko dan mereka yang kehilangan 10 hingga 20 pound mengalami pengurangan risiko sebesar 16 persen.
Bahkan di antara mereka yang kehilangan 20 pon atau lebih dan mendapatkan kembali, masih ada risiko kanker payudara yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang berat badannya tetap stabil. Sementara dampak terkuat adalah pada wanita yang mulai kelebihan berat badan atau obesitas.
Teras berharap, hubungan antara penurunan berat badan dan penurunan risiko kanker payudara akan menjadi motivator bagi dua pertiga wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika