Kamis 19 Dec 2019 23:23 WIB

Anak-Anak yang Sukses Lahir dari Orang Tua Seperti Ini

Studi mengungkap, kebiasaan orang tua berpengaruh terhadap kesuksesan anak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Diperlukan banyak upaya dari orang tua agar bisa membesarkan anak menjadi sosok yang berkembang (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Diperlukan banyak upaya dari orang tua agar bisa membesarkan anak menjadi sosok yang berkembang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendidik dan membesarkan anak hingga meraih kesuksesan memang bukan pekerjaan mudah. Diperlukan banyak upaya dari orang tua agar bisa membesarkan anak menjadi sosok yang berkembang.

Dari segi ilmiah, beragam studi mengungkapkan beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh orang tua dari anak-anak yang sukses. Berikut ini adalah lima di antaranya seperti dilansir Inc, Kamis (19/12).

Baca Juga

Membiarkan Anak Bermain di Luar

Saat ini, semakin sedikit waktu yang dihabiskan anak-anak moderen untuk bermain di luar. Kurangnya aktivitas fisik di luar ruangan menyebabkan anak-anak rentan terhadap risiko pola hidup sedentari dan obesitas. Anak-anak yang jarang bermain dan beraktivitas fisik juga berkaitan dengan lebih rendahnya tingkat kognitif, fisik, emosional serta kemampuan belajar motorik dan sosial.

Studi terbaru mengungkapkan bahwa menghabiskan waktu dengan bermain di alam terbuka dapat meningkatkan kepercayaan diri anak. Studi yang melibatkan 451 anak berusia 8-9 tahun ini menunjukkan bahwa 79 persen anak merasa lebih percaya diri setelah bermain di alam terbuka.

Melibatkan Anak dalam Penyelesaian Masalah

Orang tua dari anak-anak yang sukses biasanya juga melibatkan anak-anak mereka dalam menyelesaikan masalah keluarga. Ketika keluarga sedang menghadapi masalah, para orang tua ini akan membangun percakapan dengan anak mengenai apa yang perlu dilakukan, memahami kekuatan apa yang dimiliki sekaligus tetap menjaga harapan anak di waktu yang sulit sekalipun. Studi mengungkapkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh keluarga seperti ini memiliki risiko lebih rendah untuk menjadi korban perundungan.

Mendorong Anak Berani Ambil Risiko

Profesor di bidang psikologi Alison Gopnik mengatakan remaja memang memasuki masa di mana mereka memiliki dorongan untuk mengambil risiko. Berani mengambil risiko akan membantu anak untuk lebih memahami duni dan bagaimana bersikap di dalamnya. Sebaliknya, anak yang takut mengambil risiko bisa membuat anak tumbuh menjadi sosok dewasa yang rentan terhadap gangguan kecemasan.

Tentu orang tua perlu membimbing anak untuk memahami konsekuensi yang akan didapatkan sebelum mengambil suatu risiko. Orang tua juga perlu hadir sebagai sosok yang memberi dukungan penuh dan cinta tanpa syarat agar anak merasa lebih aman ketika memutuskan untuk mengambil suatu risiko.

"Perhatian orang tua dan stabilitas merupakan apa yang dibutuhkan anak untuk mengambil risiko secara produktif dan mempelajari sesuatu yang baru," tutur Gopnik.

Tak Memanjakan Anak yang Masih 'Kekanakan'

Tak semua anak yang beranjak dewasa bisa langsung menjadi sosok yang mandiri, khususnya secara finansial. Kurang dari satu dalam empat orang dewasa yang bisa meraih kemandirian finansial pada usia 22 tahun. Sebagian besar orang tua diperkirakan masih harus mengeluarkan uang sekitar 500 miliar dolar Amerika untuk membantu anak-anak mereka yang sudah beranjak dewasa tetapi belum mandiri atau adult children.

Agar tak membesarkan anak menjadi sosok adult children, penting bagi orang tua untuk melatih kemandirian finansial anak sejak mereka beranjak dewasa. Sebagai contoh, orang tua bisa mengajarkan anak untuk membayar sebagian dari biaya ponsel yang mereka gunakan. Dengan kemampuan mengatur keuangan yang baik, anak bisa tumbuh menjadi sosok dewasa yang memiliki pemahaman baik dalam mengatur finansialnya.

Memupuk Tekad Kuat untuk Tujuan Jangka Panjang

Tekad yang kuat diperlukan agar seseorang bisa melewati beragam kesulitan demi meraih sebuah tujuan dalam jangka panjang. Studi yang dilakukan oleh tim psikolog dari University of Pennsylvania mengungkapkan bahwa tiga poin yang memengaruhi kecenderungan seseorang untuk sukses adalah tekad atau ketabahan hati yang kuat, kecerdasan dan kapasitas fisik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement