Rabu 18 Dec 2019 21:34 WIB

Klinik Pintar IDI Permudah Pelayanan Pasien

Medigo bekerja sama dengan IDI hadirkan Klinik Pintar IDI.

Telehealth (Ilustrasi). Medigo bekerja sama dengan IDI hadirkan Klinik Pintar IDI.
Foto: Republika/Prayogi
Telehealth (Ilustrasi). Medigo bekerja sama dengan IDI hadirkan Klinik Pintar IDI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan teknologi kini memasuki pelbagai lini kehidupan masyarakat, salah satunya di bidang pelayanan kesehatan berbasis digital yang terwujud dalam "Klinik Pintar IDI". CEO Medigo, Harya Bimo, mengatakan, klinik yang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini menerapkan sistem registrasi pasien melalui aplikasi sebelum mereka datang ke klinik demi memastikan waktu tunggu sekitar tujuh menit.

"Registrasi digital pasien menggunakan aplikasi atau di kios digital. Pasien yang langsung datang (ke Klinik Pintar) juga akan diakomodasi," kata dia dalam acara "Signing Ceremony Klinik Pintar IDI" di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Selain itu, Klinik Pintar juga memanfaatkan sistem berbasis cloud yang memungkinkan rekam medis pasien bisa diakses secara digital oleh pihak yang berwenang sehingga memudahkan saat proses rujukan tanpa harus melakukan pemeriksaan ulang. Lalu sistem e-farmasi dan e-lab untuk mendukung pemeriksaan stok obat sampai pengajuan obat yang pasien butuhkan.

Hal lainnya, telehealth atau telemedicine antarfasilitas kesehatan yang memungkinkan pasien berkonsultasi jarak jauh dengan dokter spesialis di rumah sakit yang menjadi mitra Medigo.

"Konsultasi ini ditemani tenaga medis di Klinik Pintar," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Ketua PB IDI dr Daeng M Faqih mengatakan, pihaknya ingin menampilkan model pelayanan yang jauh lebih profesional melalui klinik ini. Agar hal ini terlaksana, IDI menjalankan peran sebagai kontrol kualitas, salah satunya dengan membentuk tim khusus untuk mengaudit mutu klinik setiap enam bulan sekali.

Lebih lanjut, Klinik Pintar menjalin kerja sama joint-operation dengan klinik konvensional dan diharapkan bisa menambah satu klinik dengan peningkatan kapitasi BPJS. Klinik konvensional yang nantinya diubah menjadi "Klinik Pintar IDI" harus memiliki kapitasi BPJS, kepemilikan gedung sendiri dan direnovasi salah satunya menyertakan logo IDI.

Harya mengatakan, saat ini dua gedung Klinik Pintar IDI di kawasan Bekasi, Jawa Barat masih dalam pembangunan dan rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat. Targetnya, akan ada lima bangunan klinik di kawasan Jabodetabek hingga Maret 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement