Rabu 11 Dec 2019 04:55 WIB

Olahraga Kurangi Signifikan Risiko Jantung pada Wanita

Studi temukan wanita yang lebih sering olahraga lebih rendah risiko terkena jantung.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Wanita berolahraga.
Foto: EPA
Wanita berolahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Penelitian di Spanyol baru-baru ini menemukan olahraga dapat secara signifikan menurunkan risiko kematian wanita akibat penyakit jantung, kanker, dan penyebab lainnya. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di Rumah Sakit Universitas A Coruna Spanyol.

Studi baru melihat 4.724 wanita dewasa yang dirujuk untuk latihan treadmill echocardiography karena memiliki atau diduga memiliki penyakit arteri koroner. Latihan tersebut melibatkan aktivitas berjalan atau berlari di atas treadmill.

Baca Juga

Intensitasnya secara bertahap meningkat hingga para peserta mencapai kelelahan. Selama tes, gambar hati partisipan juga diambil.

Seperti yang dilansir dari Malay Mail, Rabu (11/12), tingkat kebugaran para peserta ditentukan menggunakan menit-menit Metabolic Equivalent of Task (MET) per pekan. MET mengukur pengeluaran energi seseorang, dengan satu MET didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk duduk tenang.

Aktivitas intensitas sedang membakar sekitar tiga hingga enam MET dan aktivitas intensitas tinggi membakar lebih dari enam MET. Dalam penelitian ini, wanita yang mencapai 10 MET atau lebih didefinisikan memiliki kapasitas olahraga yang baik dan dibandingkan dengan wanita yang mencapai kurang dari 10 MET. Kurang dari 10 MET ini didefiniskan memiliki kapasitas olahraga yang buruk.

Temuan yang dipresentasikan pada Sabtu (7/12) di EuroEcho 2019, sebuah kongres ilmiah dari European Society of Cardiology (ESC) menunjukkan setelah memperhitungkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi, MET secara signifikan dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dari penyakit kardiovaskular, kanker dan penyebab lainnya.

Lebih khusus, tingkat kematian tahunan akibat penyakit kasdiovaskular hampir empat kali lebih tinggi pada wanita dengan kapasitas olahraga yang buruk, dibandingkan dengan mereka yang baik (2,2 persen dibandingkan 0,6 persen). Kematian akibat kanker tahunan dua kali lipat pada pasien yang buruk dibandingkan dengan yang memiliki kapasitas olahraga baik (1,4 persen versus 0,3 persen).

Setelah melihat gambar jantung peserta yang diambil, para peneliti juga menemukan bahwa pasien dengan fungsi jantung yang buruk selama latihan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dari penyakit kardiovaskular selama masa tindak lanjut, meskipun fungsi jantung selama latihan tidak terkait dengan risiko kematian akibat kanker atau penyebab lainnya.

Penulis studi, Dr Jesus Peteiro mengomentari temuan ini dengan menasihati wanita untuk berolahraga sebanyak yang mereka bisa. Kebugaran, tutur Peteiro, melindungi diri dari kematian dengan sebab apapun.

Peteiro mengungkapkan melihat kedua pemeriksaan bersama-sama, wanita yang jantungnya bekerja secara normal selama berolahraga tidak mungkin memiliki kejadian kardiovaskular. Tetapi jika kapasitas olahraga mereka buruk, mereka masih merisiko meninggal karena kanker atau penyebab lainnya.

"Situasi terbaik adalah memiliki kinerja jantung yang normal selama latihan dan kapasitas olahraga yang baik," ujar Peteiro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement