REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK CITY -- Banyak sekali orang-orang yang sangat menggemari kopi. Bahkan ada seseorang yang beranggapan kurang lengkap bila tidak minum kopi saat memulai hari.
Kopi juga menjadi temen setia orang -orang yang lembur. Para peneliti dari Universitas Navarre di Spanyol, Catania di Italia dan laporan terpisah yang diterbitkan oleh Harvard School of Public Health menetapkan bahwa kebiasaan minum kopi saat lembur mengurangi risiko seseorang terkena hipertensi dan dibetes melitus tipe dua.
Kemudian berpotensi melindungi seseorang dari sejumlah besar faktor risiko metabolik, termasuk stroke dan penyakit jantung kronis. Lebih intens lagi, makalah Harvard menyatakan minum antara satu dan tiga cangkir kopi sehari selama empat tahun mengurangi risiko seseorang terkena diabetes sebesar 11 persen.
Seperti yang dilansir dari The Ladders, Rabu (11/12), sebaliknya, peminum kopi reguler yang mengurangi asupannya sebanyak satu cangkir sehari meningkatkan risiko terkena gangguan gula darah sebesar 17 persen.
"Temuan kami mengonfirmasi studi sebelumnya yang menunjukkan konsumsi kopi yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko diabetes tipe dua yang lebih rendah, yang paling penting, mereka memberikan bukti baru bahwa perubahan kebiasaan konsumsi kopi dapat mempengaruhi risiko diebets tipe dua dalam waktu yang relatif singkat," ujar penulis utama studi itu, Shilpa Bhupathiraju.
Para peneliti Harvard memperoleh hasil mereka dengan menganalisis studi sebelumnya. Studi tersebut secara kumulatif berisi data dari 1.109.272 peserta. Sedikit lebih dari 45.000 orang yang tergabung dalam kelompok ini telah didiagnosis menderita diabetes sebelum mereka direkrut untuk laporan masing-masing.
Tidak hanya 20 tahun menindaklanjuti kopi sebagai langkah korelatif yang menguntungkan terhadap diiabetes. Namun, kopi tanpa kafein juga tampaknya memberikan hasil yang sama, meskipun ada batasnya. Lebih dari empat cangkir sehari akan meningkatkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi.
"Tidak apa-apa untuk minum teh dan kopi sebagai bagian dari diet seimbang, tetapi penting minuman ini bukan sumber cairan utama Anda atau satu-satunya. Jika Anda penggemar kopi, teh atau minuman kaya kafein lainnya, seperti cola dan minuman berenergi, pertimbangkan untuk dikurangi," ujar Bhupathiraju