REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Scooter Braun akhirnya buka suara mengenai perseteruan antara perusahaan label rekaman milknya, Big Machine Records. Ia menyampaikan kekhawatiran atas keluarga dan orang-orang terdekatnya yang merasa terancam setelah kasus ini terjadi.
“Saya takin tidak ada situasi yang seharusnya terjadi untuk membahayakan keselamatan siapapun,” ujar Braun melalui jejaring sosial Instagram.
Perseteruan yang terjadi diketahui dimulai dari Swift yang mengklaim bahwa Braun tak akan mengizinkannya untuk membawakan lagu-lagu lama yang pernah dinyanyikannya untuk ajang 2019 American Music Awards (AMA) mendatang. Lagu-lagu itu juga tidak diizinkan untuk ditampilkan dalam film dokumenter Netflix, setelah tidak tercapainya kesepakatan yang dilakukan dengan mantan manajer Scott Borchetta dari Big Machine.
Hanya beberapa jam setelah Swift mempublikasikan pertikaian yang terjadi dengan Braun dan Borchetta, puluhan ribu penggemar penyanyi pop itu langsung menunjukkan dukungan dengan serangan kata-kata. Braun, mengungkapkan bahwa sejak klaim yang dibuat oleh perempuan berusia 29 tahun itu, ancaman pembunuhan telah datang menghantui keluarganya.
“Saya pulang dan mengetahui bahwa istri saya mendapat panggilan telepon yang mengancam keselamatan anak-anak kami. Saya tentu sangat emosional dalam menangani hal ini dan hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Saya yakin tidak ada situasi pernah layak membahayakan keselamatan siapa pun,” jelas Braun.
Braun juga menulis bahwa ia tidak berpikir bahwa Swift bermaksud agar para penggemarnya mengirimkan ancaman pembunuhan tersebut. Namun, ia mengingatkan mantan kekasih Harry Styles itu agar memahami apa yang dikatakannya sebagai seorang figur publik memiliki pengaruh luar biasa dan bisa disalahartikan bagi beberapa orang dengan cara yang berbeda.
“Kami hidup dalam masa di mana kekerasan tidak akan ada gunanya. Sebagai seorang suami dan ayah, saya prihatin bahwa ini adalah dunia yang dipenuhi dengan sesuatu yang beracun, di mana orang mengekspresikan pendapat mereka atas media sosial alih-alih melakukan percakapan secara pribadi. Saya tidak ingin terlibat dalam hal itu,” kata Braun.
Braun yang selama ini terkenal menjadi manajer sejumlah penyanyi papan atas, seperti Justin Bieber, Ariana Grande, dan Demi Lovato mengatakan telah mencoba untuk melakukan pembicaraan terbuka dengan Swift selama enam bulan terakhir. Namun, seluruh upaya itu ditolak dan ia pun mengakui bahwa hubungan bisnis ini tidak berjalan baik.
“Sejujurnya saya kaget bahwa kehadiran saya di dalam kesepakatan Big Machine membuat Anda terluka. Tentu mengetahui saat ini apa yang ingin saya lakukan adalah memperbaiki situasi,” kata Braun.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi apakah Swift dapat membawakan lagu-lagu lamanya dalam ajang penghargaan AMA. Namun, Braun mengatakan bahwa sebenarnya dia bisa melakukannya dan menekankan bahwa apa yang disampaikannya adalah secara jelas dan terbuka, sehingga tidak perlu ada perdebatan yang terjadi lagi.
Swift pertama kalinya menulis perseteruan dirinya dengan perusahaan label rekaman Big Machine pada Juni lalu melalui Tumblr. Saat itu, ia mengatakan bahwa merasa sangat sedih setelah Braun membeli hak atas enam album studio pertamanya. Hingga pada awal bulan ini, ia kembali menulis di media sosial tentang bagaimana akusisi tersebut dapat mempengaruhi penampilannya di AMA.
“Saya merasa perlu membagikan apa yang terjadi pada saya untuk membuat seniman lain sadar dan membantu mereka menghindari kejadian ini. Pada dasarnya, apa yang dikatakan pada saya sangatlah jelas, jadilah orang yang menutup mulut atau Anda akan dihukum. Ini salah, tak satupun dari mereka yang ikut menulis lagu-lagu itu dan mereka tak melakukan apapun untuk membuat hubungan yang saya miliki dengan para penggemar saya,” jelas Swift dalam pernyataan terbarunya, dikutip dari Hollywood Reporter.