Dalam usia pertumbuhan buah hati, terdapat periode dimana dikenal dengan istilah masa emas atau golden age di awal kehidupannnya, yakni pada usia 0-5 tahun.
Fase ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan orangtua, karena sang anak sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Golden age merupakan masa yang penting dalam tumbuh kembang anak. Maria Montessori, ahli pendidikan anak dari Itali (1870-1952), pun pernah mengatakan, "Working with children older than 3 years is too late to have the most beneficial effect on their life".
Tidak hanya itu, Media Indonesia menuliskan, berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur empat tahun, 80% telah terjadi ketika berumur delapan tahun dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun--(Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini: 2004).
Dari situlah orangtua dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan buah hati dengan mengenali kepribadian anak. Dalam hal ini diperlukan kecerdasan sekaligus kearifan dalam memberikan perawatan yang sesuai.
Berikut tahapan yang diperlukan orangtua agar dapat mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak pada masa golden age dikutip dari laman resmi telkom.
1. Perhatikan Perkembangan Motorik Halus
Motorik halus pada anak meliputi keluwesan jari jemari anak pada saat melakukan aktifitas halus, seperti melatih mengkancingkan baju, mewarnai, menulis atau corat coret di kertas menggunakan pensil, menalikan tali sepatu, meronce, melipat kertas, menggunting, painting, dan lain-lain.
Motorik halus ini bermanfaat untuk kemampuan menulis anak, kreatifitas dan keterampilan tangan anak.
2. Perhatikan Perkembangan Motorik Kasar
Melatih motorik kasar pada masa golden age juga sangat penting. Untuk melatih perilaku gerakan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara keterampilan seperti memanjat, berlari, berenang, melompat, dan kegiatan olahraga lainnya.
Melatih otot kasar sangat penting untuk usia golden age agar anak bisa mengendalikan otot-otot besar.
3. Perhatikan Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perkembangan anak untuk mengolah, mengategorikan maupun mengklasifikasi sesuatu yang terlihat oleh panca inderanya dalam melihat lingkungan sekitar.
Seringlah mengajak anak mendatangi suatu tempat baru, tempat hiburan, kebun binatang, pegunungan dan lain sebagainya kemudian minta anak untuk menceritakan pengalaman apa yang dia dapatkan dan apa saja yang dia lihat disana.
Baca Juga: Ayo, Kembali ke Zaman Purba di Dinosaurs Adventure Park
Perkembangan kognitif ini sangat penting untuk masa depan anak, agar anak bisa berfikir logis, berbahasa baik, berperilaku menyenangkan dan mencintai alam.
4. Mengenali Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Terkadang, anak mengalami gangguan tumbuh kembang pada masa golden age. Kenali dan lakukan perbaikan secepatnya dengan berkonsultasi kepada psikologi atau dokter anak.
Gangguan tumbuh kembang ini meliputi gangguan interaksi sosial, gangguan bicara, gangguan motorik halus misalnya susah memegang gunting, gangguan motorik kasar seperti misalnya tidak mampu berlari, dan gangguan kognitif seperti misalnya tidak bisa mengenali warna pada usia TK.
Sebaiknya orang tua pun waspada dengan gangguan-gangguan ini karena sangat berpengaruh untuk perkembangan anak di masa depannya. Selalu konsultasikan perkembangan anak kepada psikolog ataupun dokter anak.
5. Mengenali Potensi Anak
Dukung tumbuh kembang anak dengan mengenali 8 potensi di bawah ini:
- Linguistik: Pintar berbahasa, menulis dan berkomunikasi
- Musical: Sangat tertarik dengan musik
- Logical: Senang dengan permainan angka dan berhitung
- Body kinestetik: Senang dengan aktifitas olah raga dan fisik
- Visual spasial: Berfikir sistematis
- Interpersonal: Memahami orang lain dan bisa berbagi dengan sekitar
- Natural: Mencintai alam dan mudah bergaul
- Moral: Pandai mengatur emosi
6. Mendukung Potensi Anak
Dukung selalu potensi anak di usia golden age. Orang tua yang perhatian dan memahami pentingnya masa golden age anak harus memiliki pemahaman akan potensi anak agar potensi anak terarahkan dengan benar.
Misalnya jika anak sangat menyukai dan berminat dengan musik, dukung Ia untuk les musik. Atau misalnya anak terlihat menonjol di bidang linguistik maka dukung anak untuk selalu berani berbicara di depan orang banyak.
Jangan hancurkan potensi mereka dengan banyak melarang dan menakut-nakuti anak.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar